Manaberita.com – KASUS gangguan ginjal akut misterius pada anak di Jakarta melonjak menjadi 49 kasus, data tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Selasa (18/10). Jumlah tersebut akumulasi kasus dari Januari hingga hari ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Surveillans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama dalam siaran langsung di Instagram.
“Di Jakarta saat ini sudah ada 49 kasus per pagi ini, akumulasi dari Januari 2022,” kata Kepala Seksi Surveillans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama dalam siaran langsung di Instagram @dinkesdki, Selasa (18/10).
Dilansir dari CNN Indonesia, Ngabila merinci dari 49 kasus tersebut, 36 merupakan balita, sementara 13 kasus lainnya non-balita. Dari jumlah itu, sebanyak 25 anak dinyatakan meninggal, 12 masih menjalani perawatan, dan 12 lainnya sudah sembuh.
“Tidak ada penambahan kematian pada balita maupun anak, baik itu kematian diagnosis secara umum maupun gagal ginjal akut,” ujar Ngabila saat dikonfirmasi lebih lanjut.
Menurut Ngabila kasus gangguan ginjal akut misterius di DKI Jakarta masih harus diinvestigasi lebih lanjut.
Ngabila juga meminta agar para orang tua tetap mewaspadai gejala awal gangguan ginjal akut misterius ini. Salah satu gejala paling umum yakni intensitas buang air kencing berkurang.
“Kita harus waspada kalau ada gejala awal gangguan ginjal akut ini seperti misalnya kencing kurang, orang tua yang tahu frekuensi pipis anaknya,” jelas Ngabila.
“Atau biasa pakai pampers, itu bisa dilihat atau urine lebih sedikit dan lebih pekat atau enggak kencing sama sekali,” kata dia menambahkan.
Selain itu, gejala lainnya yakni ketika anak demam, diare, hingga muntah-muntah. Menurut Ngabila, jika gejala-gejala itu tak berkurang, orang tua harus segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.
Ia juga menekankan bahwa fasilitas Puskesmas di Jakarta saat ini sudah melayani pemeriksaan gangguan ginjal akut secara gratis.
“Alhamdulillah puskesmas kita bisa akses gratis dan layanan sudah lengkap, artinya puskesmas kita udah bisa periksa fungsi ginjal,” ujarnya.
(Rik)