Manaberita.com – ERWIN Tobing Ketua Komisi Disiplin PSSI membantah pernyataan Menteri Polhukam Mahfud MD yang menyebut saling lempar tanggung jawab terkait tragedi Kanjuruhan. Hal itu dianggap menjadi bukti penyelenggara Liga Indonesia yang kacau.
Erwin Tobing mengatakan PSSI telah bertanggung jawab dalam tragedi yang menewaskan setidaknya 132 nyawa tersebut.
Menurutnya, bentuk tanggung jawab Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule adalah dengan hadir ke Malang selama sepekan.
“Apanya [lempar] tanggung jawab? Hasil investigasi kan bahan evaluasi pertanggungjawaban itu Ketum sudah seminggu menangani di Malang,” kata Erwin usai diperiksa di Polda Jatim, Rabu (12/10).
Ia mengatakan Iwan Bule, sudah berkomitmen untuk membuat perubahan pengelolaan liga menjadi lebih baik. Menurutnya itu juga bagian dari tanggung jawab PSSI.
“Pertanggungjawaban tentu membuat perbaikan-perbaikan, beliau sudah membuat komitmen akan membuat perubahan,” ucap Erwin.
“Banyak [perubahan] mungkin cara panpel, banyak aspek lah, pertandingan kan tidak bisa satu aspek, salah satunya mendisiplinkan mungkin suporter,” kata Erwin menambahkan.
Dilansir dari CNN Indonesia, Erwin juga mempertanyakan, pernyataan Mahfud yang menyebut penyelenggaraan Liga Indonesia yang kacau.
“Kacau gimana? Tanya yang mengatakan dong, jangan tanya saya. Yang kasih statement itu, kacaunya di mana?,” kata Erwin.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai aksi saling hindar tanggung jawab antara PT LIB, PSSI hingga Indosiar dalam menyikapi tragedi Stadion Kanjuruhan Malang menjadi bukti berjalannya liga sepak bola Indonesia berjalan agak kacau.
“Tapi bahwa terjadi saling menghindar dari tanggungjawab operasional lapangan seperti antara LIB, PSSI, Panpel, bahkan Indosiar menjadi bukti bahwa penyelenggaraan liga agak kacau,” kata Mahfud dalam keterangannya, Rabu (12/10).
Mahfud mengatakan kondisi tersebut membahayakan dunia persepakbolaan di Indonesia. Karenanya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bakal mencari akar masalahnya sebagai bahan untuk menyusun rekomendasi ke depannya.
(Rik)