Effendi Simbolon Ungkap Rencana Jokowi Merotasi Kepala Staf AU!

  • Sabtu, 03 Desember 2022 - 21:17 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – EFFENDI Simbolon, Anggota Komisi I DPR dari PDIP, mengungkap adanya rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) merotasi Kepala Staf Angkatan Udara, Laut, dan Darat.

Apa kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI Jenderal Dudung Abdurachman?

“Yah… Efendi Simbolon didengerin. Apa hubunganya dia? Dia sebagai apa?” tanggap Jenderal Dudung kepada wartawan di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2022).

Dudung tidak bicara banyak menanggapi kabar akan adanya rotasi tersebut. Dia langsung pergi meninggalkan awak media.

Melansir dari detikcom, Sebelumnya, anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyebutkan adanya rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) merotasi Kepala Staf Angkatan Udara, Laut, dan Darat. Effendi mengatakan hal itu akan dilakukan pada awal 2023.

Awalnya Effendi bicara soal calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, yang merupakan sosok sederhana. Dia yakin Yudo tidak memiliki syahwat untuk berpolitik.

“Beliau (Yudo), dari track record-nya baik, kinerjanya baik, sederhana, tidak berpolitik praktis. Tidak ada kegenitan cawe-cawe ke kiri kanan. Mungkin buat Presiden nyaman, ya,” kata Effendi kepada detikcom, Sabtu (3/12).

Effendi lalu menyebut ada rencana Jokowi untuk merotasi jabatan KASL, KSAU, hingga KSAD. “Sambil menunggu proses pergantian total, mungkin awal tahun? Ganti semua, jebret,” tambahnya.

Baca Juga:
Rocky Gerung dan Refly Harun, Turut di Polisikan Oleh Ferdinan Hutahaean

Effendi menyebut Komandan Jenderal Kopassus hingga Panglima Kostrad juga bakal kena rotasi.

“Seluruh tiga kepala staf (TNI), seluruh danjen-danjen, Danjen Kopassus, Pangkostrad, semua itu dirotasi,” ujarnya.

Effendi juga menyebut hal ini tidak perlu persetujuan dari Komisi I DPR. Rencana itu, katanya, berdasarkan adanya tantangan dinamika di tahun berikutnya.

Baca Juga:
Jokowi Resmikan SPAM Regional Mebidang, Siap Suplai 88.000 Rumah Tangga

“Kalau itu kan ranah sepenuhnya Presiden itu. Nggak, dia nggak perlu konsultasi sama kita, nggak perlu persetujuan,” katanya.

“Itu kan kita mengkompilasi informasi dan juga melihat tingkat, katakanlah kebutuhan dan tantangan dinamika yang berjalan mulai tahun depan, kan gitu. Ini kan eskalasi naik, gitu,” tambahnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru