Manaberita.com – KASUS penculikan bocah berinisial MA (6) di Gunung Sahari, Jakarta Pusat (Jakpus) masih diselidiki polisi.
Ayah korban T (48), mengatakan jika pelaku penculikan sempat ke kiosnya dan membeli ikan.
Ayah korban menduga jika pelaku penculikan merupakan pemulung yang baru dikenalnya 3 bulan yang lalu. Pelaku adalah seorang pria berinisial Y.
“Dia jalan ke kios saya, kios ikan. Dia sempat beli ikan dulu sama saya Rp 15 ribu harganya, uangnya Rp 50 ribu. Saya bilang, ‘Y belum ada kembalinya nih bagaimana?’ . (Y berkata) ‘Ya udah pegang aja dulu, Pak (kembaliannya), kayak nggak percaya aja sama anak sendiri’. Dia ngomong seperti itu,” ujar T saat dihubungi wartawan, Senin (19/12/2022).
Usai itu, Y hendak membeli ayam goreng. Di saat yang bersamaan, Y juga mengajak anak T yang juga sebagai korban penculikan, yakni MA.
“Dia berangkat ke ayam Kentucky, dicoleklah itu anak yang hilang itu anak saya, dibawa. ‘MA ikut nggak’, katanya gitu. Terus jalan,” kata T.
Y dan MA tiba di kedai ayam goreng. Pegawai kedai ayam goreng, jelas T, sempat bertanya ke terduga pelaku terkait MA.
“Sampai di Kentucky dia beli, sempet ditanya sama yang punya Kentucky itu. ‘MA ini siapa?’ anak saya tuh yang ditanya yang kecil, nah yang jawab itu si Y (terduga pelaku) itu yang jawab. ‘Saya mamangnya MA’ (jawab Y)’. Terus ditanya lagi, ‘Mamang dari mananya? Dari ayah apa dari ibu?’ ‘Katanya (Y) dari ibu’ dia bilang gitu,” imbuh T.
Melansir dari detikcom, usai dari kedai ayam goreng, Y lalu menyetop bajaj dan menaiki bajaj tersebut. MA turut dibawa. Kejadian inilah yang terekam kamera CCTV hingga videonya viral.
Sopir bajaj tersebut, kata T, sudah diperiksa polisi. Sopir bajaj tersebut mengaku mengantar Y dan MA ke sekitar Stasiun Jakarta Kota.
“Di antar ke Mangga Dua Square, dia niatnya mau turun cuma nggak jadi. Terus laju sampai ke Stasiun Kota, sebelum Stasiun Kota dia berhenti,” sambungnya.
Polisi Masih Mencari Korban
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Sampai saat ini, pelaku belum ditemukan.
“Masih dalam proses penyelidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi pada Sabtu (17/12/2022).
Komarudin mengatakan pihaknya telah menyambangi lokasi guna mengumpulkan informasi. Termasuk juga rangkaian CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Kemarin anggota sudah langsung turun ke lapangan ngecek video. Termasuk mencari rangkaian video-video CCTV yang ada di sepanjang jalur. Karena bajaj yang digunakan itu kan jaraknya jauh sekali, nopolnya nggak kebaca sama sekali. Makannya dicari rangkaiannya,” jelas Komarudin.
(Rik)