Manaberita.com – BUDAYAWAN Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengaku sudah disidang oleh keluarganya buntut geger ucapannya yang menyebut Presiden Joko Widodo ibarat firaun.
Hal tersebut Cak Nun sampaikan melalui sebuah video berjudul ‘Mbah Nun Kesambet’ yang diunggah di channel YouTube, CakNun.com, Selasa (17/1) malam.
“Saya itu barusan disidang sama keluarga, dihajar pokoke disalah-salahke, digoblok-goblokke, disesat-sesatke. Kenapa digoblok-goblokke, karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan,” kata Cak Nun dikutip dari CNN Indonesia.
Dalam potongan video beredar, Cak Nun selain menyebut Jokowi sebagai Firaun ia juga menyinggung sosok Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Serta Anthony Salim dan 10 naga layaknya Qorun.
Padahal, di depan keluarga dan forum Maiyah dirinya selalu mengajarkan agar selalu memikirkan konsekuensi dari sebuah ucapan. Apa yang keluar secara lisan semestinya disertai kebijaksanaan dari penuturnya.
“Saya dianggap tidak bijaksana. Kan saya mengajarkan jangan ngomong ‘siapa’. Tapi ‘apa’, kan gitu. Itu saya sendiri melanggar,” tutur Cak Nun.
Hingga putranya, Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe ‘Letto’ ikut menegurnya habis-habisan.
“Jadi ya saya minta maaf sama keluarga, termasuk Sabrang iki ngajar aku entek-entekan karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan,” bebernya.
Akan tetapi Cak Nun menyampaikan dirinya tak mempermasalahkan sikap dari keluarganya tersebut. Justru, menurutnya itu adalah suatu bentuk cinta akan bagaimana orang-orang terdekatnya mengontrol dirinya.
“Dan saya pertama memohon ampun kepada Allah SWT, Allahummaghfirli, Allahummahdini, Allahummarhamni. Jadi, saya mohon ampun kepada Allah, jadi saya mohon rahmat kepada Allah, jadi saya mohon pertolongan kepada Allah, dan saya mohon tuntunan dari Allah,” imbuhnya.
Cak Nun sendiri mengaku dirinya ‘kesambet’ ketika perkataan itu keluar dari mulutnya. Akan tetapi, suami Novia Kolopaking ini menekankan bahwa itu merupakan bagian dari hidup seorang manusia.
Oleh karenanya, dia turut menyampaikan permintaan maaf kepada siapa saja yang merasa dirugikan karena ucapannya itu.
“Dan saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, potongan video ceramah Cak Nun viral di media sosial. Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024.
“Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki,” kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
“Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut,” tambahnya.
Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun.
“Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun,” kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.
Video itu pun akhirnya menuai beragam reaksi dari Ali Mochtar Ngabalin, Guntur Romli, Jubir Luhut, dan tak ketinggalan tentunya netizen.
(Rik)