Manaberita.com – SEMBARI mengungkit soal sikap mengalah Partai Gerindra, politikus Prabowo Subianto memuji kearifan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengelola ekonomi pada saat dihantam pandemi Covid-19.
“Bangsa Indonesia di bawah pemerintah Pak Joko Widodo, telah berhasil mengelola ekonomi kita dengan arif, dengan hati-hati, dengan bijaksana sehingga di tengah Covid-19 ekonomi kita masih bertumbuh, masih berkembang, masih bertahan,” kata Prabowo saat acara Perayaan Natal Nasional Partai Gerindra di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jumat (28/1) malam.
Menurutnya, keberhasilan Pemerintahan Presiden Jokowi tersebut tak lepas dari andil dan kerja keras Partai Gerindra.
“Kita mampu memberikan bantuan kepada rakyat kita yang paling lemah, rakyat kita yang paling miskin saudara-saudara sekalian. Kemajuan-kemajuan yang dicapai adalah juga hasil kerja keras Gerindra sendiri saudara-saudara sekalian,” ungkapnya.
Prabowo, yang juga menjabat Menteri Pertahanan tersebut, mengatakan tak ada kemajuan ekonomi tanpa ada perdamaian.
“Tidak ada kemajuan, tidak ada perkembangan ekonomi, tidak ada kemakmuran, tidak ada pertumbuhan ekonomi tanpa perdamaian. Tidak ada perdamaian tanpa stabilitas, tidak ada stabilitas tanpa kearifan, tanpa kepemimpinan yang arif, yang bijaksana yang sejuk, yang mempertahankan persatuan kesatuan,” pungkasnya.
Prabowo menambahkan sikap mempertahankan persatuan dan kesatuan juga ditunjukkan oleh Partai Gerindra. Sikap yang diambil Gerindra tentunya tercatat dalam sejarah Indonesia.
“Itu contoh yang diberikan oleh Gerakan Indonesia Raya kepada seluruh bangsa Indonesia, itu tercatat dalam sejarah bahwa Gerindra selalu mengalah demi persatuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Menurut Prabowo, partai yang dipimpinnya itu lebih mementingkan persatuan dan kerukunan antara anak bangsa daripada jabatan dan kekuasaan.
“Gerindra tidak sekedar mengejar jabatan dan kekuasaan, kita lebih mengutamakan persatuan, kesatuan, perdamaian dan kerukunan antar bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Prabowo merupakan capres yang kalah pada Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2014 dan 2019 dari lawan yang sama, Jokowi. Dalam dua gelaran itu, dia sama-sama menggugat hasil pemilu tersebut ke Mahkamah Konsitusi (MK) dengan hasil tetap kalah.
(Rik)