Manaberita.com – RIDWAN Kamil Gubernur Jawa Barat, angkat suara pembangunan Masjid Raya Al Jabbar, Jawa Barat dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal ini disampaikan merespons kritik warganet yang mempertanyakan Ridwan Kamil menggunakan dana APBD untuk pembuatan masjid.
Ridwan menjelaskan penggunaan dana negara merupakan kesepakatan bersama. Kesepakatan tersebut tentunya dibahas dulu melalui musyawarah bersama rakyat dalam forum musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).
“Masjid, Gereja, Pura semua bisa dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif,” kata Ridwan dalam akun Instagramnya @ridwankamil.
Ridwan menyebut kewajiban masyarakat Indonesia memang membayar pajak. Di sisi lain, hukum di Indonesia sudah mengatur bahwa penggunaan uang pajak itu merupakan kewenangan pemerintah.
Ia lantas membandingkan Masjid Istiqlal Jakarta dibangun menggunakan APBN sebesar Rp7 miliar di tahun 1961 lalu. Bahkan, APBD lainnya juga kerap digunakan untuk membangun rumah ibadah agama lain di pelbagai wilayah.
“Di wilayah mayoritas Kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura,” terang dia.
Kembali ke Masjid Al Jabbar, Ridwan menyebutkan rencana pembangunan masjid ini telah melalui serap aspirasi Ormas Islam dan kebanyakan rakyat Jawa Barat. Rencana pembangunannya pun sudah dibahas tujuh tahun lalu.
Karenanya, Ia memastikan tugas pemerintah memenuhi dan membangun aspirasi masyarakatnya.
“Jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai Ormas Islam menitipkan aspirasi rakyat Jawa Barat agar dibangun Masjid Raya Provinsi sejak tujuh tahun yang lalu. Karena selama ini Masjid Raya Provinsi mengkudeta masjid Agung Kota Bandung,” kata dia.
Masjid Al Jabbar yang baru dibangun oleh Ridwan Kamil menjadi ikon baru Kota Bandung. Pembangunan masjid ini memakan biaya kurang lebih Rp1 triliun dengan total luas mencapai 21,799,20 meter persegi.
Masjid ini dilengkapi empat buah menara dengan menara tertinggi memiliki tinggi mencapai 99 meter. Ada pula museum seluas 11.238,20 meter persegi di lantai dasar masjid ini.
(Rik)