Manaberita.com – PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan salah satu alasan memindahkan ibu kota negara lantaran DKI Jakarta sudah terlalu padat dan macet.
Jokowi mengakui jika pemindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara tersebut membutuhkan waktu hingga 20 tahun, akan tetapo pekerjaan tersebut harus dimulai dari sekarang.
“Kita harus berani memulainya. Jakarta sendiri sudah sangat padat, sangat macet,” kata Jokowi pada Muktamar XVIII di Pontianak, Rabu (22/2).
Jokowi menjelaskan pembangunan Indonesia selama ini menumpuk di Pulau Jawa. Padahal, Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau.
Ia mengatakan 58 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia berasal dari Jawa. Sekitar 56 persen penduduk Indonesia pun tinggal di Jawa.
“Betapa sangat padatnya Pulau Jawa sehingga memerlukan namanya pemerataan pembangunan, tidak jawasentris, tetapi indonesiasentris,” ujarnya.
Jokowi menegaskan pemerintah tak akan menelantarkan Jakarta usai pemindahan ibu kota negara. Ia mengatakan Indonesia akan punya dua titik pembangunan utama di masa mendatang.
“Kalau Amerika memiliki New York dan Washington DC, Austalia memiliki Melbourne dan Sydney, kenapa Indonesia tidak memiliki Jakarta dan memiliki Nusantara?” ucap Jokowi disambut tepuk tangan warga Muhammadiyah.
Setelah menutup pidato, Jokowi memutar video desain IKN Nusantara. Video tiga dime si itu menunjukkan sejumlah bangunan futuristik di IKN Nusantara, termasuk Istana Garuda yang akan menjadi kantor presiden.
(Rik)