MBCI Sebut Ahmad Sahroni Bukan Bikers Sejati

  • Rabu, 01 Februari 2023 - 18:56 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – IRIANTO Ibrahim, Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) menyebut Ahmad Sahroni yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2023-2028 bukan bikers sejati lantaran menolak usulan sepeda motor besar atau moge bisa melintasi jalan tol.

Irianto mengatakan jika Sahroni tak pernah merasakan touring melewati jalan non-tol. Menurut dia touring melalui jalan biasa tersebut justru menimbulkan dampak kemacetan yang luar biasa.

“Bro Sahroni bukan bikers sejati dan tidak merasakan bagaimana kalau kami lewat Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Bekasi, ini luar biasa parah macetnya,” ungkap Rian dikutip dari CNN Indonesia.

Menurutnya pernyataan Sahroni tersebut terlalu prematur tanpa mengetahui sejarah perjuangan komunitas moge untuk dapat melintasi jalan tol. Ia pun mengajak Sahroni bisa duduk bersama membahas masalah ini.

“Ayo kita duduk sama-sama seperti apa yang sering kami lakukan selama ini dengan instansi terkait dan bersama ketua klub motor besar,” ujarnya.

Baca Juga:
KSAL Yudo Margono Resmi Ditunjuk Jokowi Jadi Calon Panglima TNI

Menurutnya usulan pengguna moge juga tak muluk-muluk bisa melintasi jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya. Ia mengatakan usulan ini sebatas agar mereka dapat menghindari macet di jalan umum.

Ia pun mengajak Sahroni bertemu dirinya untuk membicarakan masalah ini lebih lanjut. Menurut Rian Sahroni harus mendengar terlebih dulu usulan mereka sebelum mengeluarkan pernyataan yang menolak usulan tersebut.

“Ayo silaturahmi dulu dengan kami ketua-ketua klub moge, agar dapat masukan, jangan tahu-tahu bunyi dan tidak mendukung apa perjuangan kami selama ini,” ujar Rian.

Baca Juga:
Kasus Omicron Meningkat, Menteri Menko Marves: Kalau Masih Hidup, Ikuti Aturan Pemerintah Indonesia

Sebelumnya, Sahroni mengaku tak setuju usulan moge bisa melintasi jalan tol. Sahroni yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengatakan alasannya tak setuju usulan itu karena faktor keselamatan dan perlu kajian lebih lanjut.

“Saya belum setuju untuk saat ini, karena perlu kajian yang sangat mendalam dan harus melalui proses yang cukup panjang,” kata Sahroni.

(Rik)

Komentar

Terbaru