Wih! Kenya Akan Meluncurkan Satelit Operasional Pertama Minggu Depan

Manaberita.com – KENYA akan meluncurkan satelit operasional pertamanya pada minggu berikutnya, menandai pencapaian yang signifikan untuk program luar angkasa negara tersebut, demikian pengumuman pemerintah pada hari Senin. Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa Taifa-1, juga dikenal sebagai One Nation di Swahili, direncanakan akan diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg California pada 10 April pada waktu yang dijadwalkan.

Dilansir Aljazeera, Dalam pernyataan bersama, kementerian pertahanan dan Badan Antariksa Kenya menyebut misi itu sebagai “tonggak penting” dan mencatat bahwa itu akan berdampak signifikan pada “perekonomian antariksa pemula.” Menurut sebuah pernyataan, satelit observasi “dirancang dan dikembangkan sepenuhnya” oleh para insinyur Kenya dan akan digunakan untuk mengumpulkan informasi, antara lain, ketahanan pangan dan pertanian.

Disebutkan juga bahwa produsen kedirgantaraan Bulgaria telah membantu dalam pengujian dan produksi komponen. Setelah lima musim tanpa hujan, Kenya, pusat ekonomi Afrika Timur, kini mengalami kekeringan terparah dalam beberapa dasawarsa. Peluncuran satelit akan mendukung upaya negara-negara Afrika untuk memajukan program luar angkasa mereka dan memajukan penelitian ilmiah.

Mesir meluncurkan satelit ke luar angkasa untuk pertama kalinya pada tahun 1998. Dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, Kenya meluncurkan satelit nano eksperimental pertamanya pada tahun 2018. Space in Africa, sebuah perusahaan yang berbasis di Nigeria yang memantau program luar angkasa Afrika, mengklaim bahwa pada tahun 2022, setidaknya 13 negara Afrika telah menghasilkan 48 satelit. Ethiopia, Angola, Afrika Selatan, Sudan, dan negara-negara lain termasuk di antaranya.

Baca Juga:
Latihan Militer Akan Di Luncurkan Oleh Rusia Bersama China

Menurut Space in Africa, hingga November 2022, lebih dari 50 satelit Afrika telah diluncurkan ke orbit, tetapi tidak ada yang berasal dari benua tersebut. Pemerintah Djibouti mengumumkan pada bulan Januari bahwa mereka telah menandatangani nota kesepahaman dengan bisnis yang berbasis di Hong Kong untuk membangun pelabuhan antariksa komersial senilai $1 miliar yang akan memakan waktu lima tahun untuk menyelesaikannya.

[Bil]

Komentar

Terbaru