Manaberita.com – ERICK Thohir, Ketua Umum PSSI menyebut dana yang bakal dihabiskan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menerapkan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) lebih dari Rp100 miliar.
“Untuk renovasi [stadion] dari pemerintah kita tunggu saja. Itu kan ada yang namanya fiber optic, ruangan, lain-lain, wifi, cuma kalau sistem kurang lebih Rp100-an miliar,” kata Erick dikutip dari CNN Indonesia.
Erick tidak memungkiri bahwa biaya yang diinvestasikan PSSI lewat LIB untuk pengadaan VAR sangat besar. Walaupun demikian angka investasi tersebut diyakini akan menaikkan nilai kompetisi sepak bola Indonesia ke depannya.
Mengenai sumber biaya pengadaan VAR, semuanya ditanggung PT LIB. Kendati saat ini PSSI memiliki banyak utang dari peninggalan masa lalu, keinginan untuk mengadakan VAR di Liga 1 2023/2024 tak ingin ditunda.
“Ya, alhamdulillah terlepas berita di mana PSSI utangnya banyak, memang utangnya banyak. Karena itu kami mengaudit secara investigasi dan transparan supaya mengetahui pembukuan sebenarnya apa,” kata Erick soal situasi keuangan federasi saat ini.
“Saya sudah meminta EY [firma audit Ernst & Young] untuk audit. Ini belum ketemu-ketemu [sumber permasalahan]. Mereka [EY] pusing karena bukunya tidak maksimal. Memang yang sudah rapi pembukuannya pembiayaan dari pemerintah rapi,” ujarnya.
Erick membocorkan bahwa sudah ada kesepakatan antara PSSI dan PT LIB untuk memaksimalkan keuangan operator kompetisi untuk VAR. Adapun pemasukan untuk PSSI dari LIB agak dikurangi jumlahnya.
“Kenapa sekarang liga bisa punya dana cukup? Karena ada kesepakatan PSSI dan Liga. Kita juga tidak mau menggunakan keuangan liga sekadar hanya kebutuhan PSSI yang tentu konteks besar.”.
“Dan tentu Liga juga tidak mampu membiayai seluruh kegiatan PSSI. Kita mesti fair juga. Oleh karena itu ada kesepakatan ketika pendanaan ini tertata dengan rapi, makanya Liga bisa mulai menginvestasikan VAR, ” kata Erick.
Rencananya VAR akan digunakan pada putaran kedua Liga 1 2023/2024. Saat ini sedang dilangsungkan pelatihan wasit VAR yang dibimbing langsung perwakilan FIFA. Pelatihan ini akan berlangsung selama enam bulan.
(Rik)