Longsoran Lahar Menurun, Gunung Karangetang Masih Siaga III

MANAberita.com – AKTIVITAS di Gunung Karangetang di Pulau Siau di Sulawesi Utara tetap pada level siaga III. Namun, Kepala Observatorium Gunung Api (PGA) Yudia P. Tatipang mengungkapkan frekuensi longsoran lahar vulkanik cenderung menurun.

“Jadi belum diusulkan penurunan status. Masih siaga karena frekuensi guguran lava masih terlihat meluncur dari puncak kawah,” kata Yudia P. Tatipang di Manado, dilansir dari Antara pada Minggu (20/8).

Ia menjelaskan, substansi Gunung Karangetang adalah air. Jadi, kata Yudia, lahar yang keluar dari kawah bisa bertahan cukup lama, bahkan sekitar 6 bulan.

“Memang gempa guguran sering berkluktuasi. Kadang hari ini sedikit, tapi besoknya meningkat lagi,” jelasnya.

Oleh karena itu, Yudia mengimbau warga untuk mengindahkan peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengurangan Bencana Vulkanik dan Geologi (PVMBG) tentang radius bahaya.

Mengutip CNN Indonesia, warga Kelurahan Tatahadeng dan Kelurahan Tarorane di Kabupaten Siau Timur dievakuasi lebih awal. Namun, mereka kemudian dipulangkan.

Baca Juga:
Seseorang Yang Selamat Dari Gempa Turki Menyebutkan ‘Rasa Sakit Kami Sangat Besar’

Meski demikian, Yudia tetap mengimbau para warga untuk tetap waspada dengan aktivitas Gunung Karangetang.

“Mereka dipulangkan sementara. Kalau aktivitas kembali meningkat, gempa guguran meningkat, dan luncuran lava juga meningkat, mereka bisa dievakuasi lagi,” ujarnya.

Berdasarkan pengamatan PGA pada Minggu (20/8) pukul 00.00 hingga 06.00 WITA, Yudia mengungapkan bahwa Gunung Karangetang secara visual terlihat jelas hingga berkabut.

Baca Juga:
Korban Tewas Akibat Banjir di Afghanistan Naik di Atas 180 Sebut Taliban

Asap kawah berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah. Sedangkan, lava pijar gugur ke arah Kali batuawang dan Kali Kahetang sejauh 750-1.500 meter.

Sebanyak 10 kali gempa guguran terekam dengan amplitudo antara 3-10 milimeter selama 42-119 detik.

(sas)

Komentar

Terbaru