Manaberita.com -Siapa yang tak kenal Lapangan Gasibu? Ruang terbuka luas yang terletak tepat di depan Gedung Sate ini bukan sekadar tempat olahraga, tapi juga menyimpan sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan Kota Bandung dari masa ke masa.
Gasibu merupakan singkatan dari Gabungan Sepak Bola Indonesia Bandung Utara, nama sebuah organisasi olahraga yang berdiri sejak era kolonial Belanda. Pada awalnya, area ini hanyalah lapangan rumput biasa yang digunakan warga lokal untuk bermain sepak bola. Namun, seiring waktu, lapangan ini berkembang menjadi salah satu pusat kegiatan masyarakat kota.
Pada era 1950-an hingga 1970-an, Gasibu menjadi tempat favorit anak muda Bandung untuk berolahraga dan berkumpul. Suasana terbuka yang berada di jantung kota menjadikannya tempat strategis untuk berbagai kegiatan sosial dan budaya. Bahkan, beberapa pertandingan sepak bola antarklub lokal pernah digelar di sini.
Memasuki era modern, wajah Gasibu mengalami sejumlah perubahan besar. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan revitalisasi besar-besaran untuk mempercantik dan memperkuat fungsi Gasibu sebagai ruang publik. Trotoar diperluas, area jogging track diperbaiki, taman-taman ditata ulang, serta ditambahkan fasilitas seperti area skate park, zona UMKM, dan panggung terbuka.
Kini, setiap akhir pekan, ribuan warga memadati Gasibu untuk berolahraga, mengikuti car free day, atau sekadar bersantai bersama keluarga. Tak jarang pula, lokasi ini menjadi pusat kegiatan budaya, pameran, hingga aksi sosial.
“Gasibu bukan cuma tempat olahraga, tapi sudah jadi bagian dari identitas kota Bandung,” ujar Rani (34), warga Bandung yang rutin jogging di sana setiap pagi minggu. Minggu (6/7)
Meski sempat ditutup saat pandemi COVID-19, Gasibu kini kembali menjadi denyut kehidupan publik. Pemerintah pun terus berupaya menjaga keberlanjutan dan kebersihan kawasan ini agar tetap menjadi ruang publik yang sehat, aman, dan nyaman.
Dari lapangan bola sederhana hingga menjadi ikon urban, Gasibu telah menjadi saksi bisu dinamika kota Bandung dari masa ke masa. (aa)