GERD, Penyakit Asam Lambung yang Tak Boleh Diremehkan

Manaberita.com -Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD merupakan salah satu gangguan pencernaan yang kini semakin sering dikeluhkan masyarakat. Penyakit ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus, menyebabkan iritasi dan gejala yang bisa sangat mengganggu.

Salah satu gejala paling umum dari GERD adalah sensasi terbakar di dada atau heartburn, yang sering disalahartikan sebagai serangan jantung. Selain itu, penderita GERD juga bisa mengalami regurgitasi, yakni rasa asam atau pahit di mulut, kesulitan menelan, batuk kronis, hingga mual dan muntah.

Penyebab utama GERD adalah lemahnya katup yang memisahkan lambung dan kerongkongan, dikenal sebagai LES (Lower Esophageal Sphincter). Katup ini seharusnya menutup rapat setelah makanan masuk ke lambung, namun jika melemah, asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan. Faktor lain yang turut memperparah kondisi ini antara lain produksi asam lambung berlebih, tekanan pada perut akibat obesitas atau kehamilan, serta kebiasaan buruk seperti konsumsi makanan berlemak, alkohol, kafein, dan merokok.

Untuk menangani GERD, perubahan gaya hidup menjadi langkah awal yang disarankan para ahli. Menurunkan berat badan, menghindari makanan pemicu, serta tidak langsung berbaring setelah makan bisa membantu mencegah kekambuhan. Selain itu, obat-obatan pengurang asam lambung sering diresepkan dokter untuk meredakan gejala. Dalam kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki fungsi katup LES.

Baca Juga:
Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Modus Pura-puta Tertabrak

Para ahli medis mengingatkan, jika gejala GERD dirasakan secara terus-menerus, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter. Tanpa penanganan yang tepat, GERD dapat menimbulkan komplikasi serius seperti esofagitis, penyempitan kerongkongan (striktur), hingga kanker esofagus.

Mengenali dan menangani GERD sejak dini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan Anda. Jangan abaikan gejalanya, karena GERD bukan sekadar gangguan pencernaan biasa.

Komentar

Terbaru