Manaberita.com -Selebgram Lisa Mariana akhirnya buka suara usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Jawa Barat terkait kasus video syur yang menghebohkan publik. Dalam pemeriksaan pada Selasa (15/7), Lisa dicecar sedikitnya 30 pertanyaan yang mendalami keterlibatannya dalam video tersebut.
Melalui kuasa hukumnya, Bertua Diana Hutapea, Lisa menyatakan dirinya merupakan salah satu pemeran dalam video yang kini tersebar luas di media sosial dan sejumlah platform daring. Namun, ia menegaskan bahwa saat video itu direkam, dirinya dalam kondisi tidak sadar sepenuhnya.
“Lisa adalah korban dari peredaran video syur ini. Bukti-bukti yang kami sampaikan menunjukkan bahwa video tersebut diambil tanpa persetujuan sadar Lisa dan bahkan sudah lama beredar di sebuah situs luar negeri berbayar,” kata Bertua kepada wartawan usai mendampingi kliennya menjalani pemeriksaan.
Pihak kuasa hukum juga menambahkan bahwa video tersebut telah lebih dulu muncul di platform asing dan kemudian disebarluaskan tanpa sepengetahuan maupun izin dari Lisa. Mereka menyoroti kemungkinan ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan situasi untuk menyudutkan kliennya.
Dalam keterangannya kepada penyidik, Lisa merasa heran mengapa video itu baru mencuat sekarang. Terlebih, ia menyinggung soal momen kemunculan video yang bertepatan dengan ramai-ramainya isu soal pejabat publik, seolah ingin mengalihkan perhatian.
“Lisa merasa bahwa ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan video lama ini untuk menjatuhkannya atau mengalihkan isu lain. Dia sangat terpukul dan menyayangkan hal ini bisa terjadi,” lanjut Bertua.
Hingga kini, penyidik masih mendalami berbagai bukti digital dan keterangan saksi untuk menelusuri asal-usul penyebaran video tersebut. Polda Jabar juga belum menetapkan tersangka dalam kasus ini dan berkomitmen menjaga proses hukum yang adil.
Pihak kuasa hukum berharap kasus ini bisa segera menemukan titik terang, dan menekankan bahwa Lisa Mariana membutuhkan perlindungan sebagai korban. “Dia tidak dalam posisi membuat atau menyebarkan, justru dia yang jadi korban atas viralnya video ini,” tutup Bertua. (ka)