Manaberita.com -Bakso merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Namun, di balik kenikmatannya, masyarakat perlu waspada terhadap penggunaan bahan pengawet berbahaya seperti boraks dalam produk bakso.
Untuk memastikan keamanan konsumsi, penting mengetahui perbedaan antara bakso alami tanpa pengawet dan bakso yang mengandung bahan tambahan kimia. Pakar pangan menyarankan untuk memperhatikan beberapa aspek utama seperti tekstur, warna, aroma, dan daya tahan.Bakso tanpa pengawet biasanya memiliki tekstur yang lebih lembut dan mudah hancur saat ditekan. Sementara itu, bakso yang mengandung boraks cenderung sangat kenyal dan sulit hancur, bahkan jika ditekan keras.Bakso alami akan menampilkan warna daging yang wajar—abu-abu kemerahan untuk bakso sapi, atau putih keabu-abuan untuk bakso ayam. Sebaliknya, bakso dengan pengawet cenderung tampak terlalu putih atau pucat, hasil dari campuran bahan tambahan kimia.Bakso tanpa pengawet memiliki aroma segar dari daging dan bumbu alami. Jika bakso mengandung pengawet, aromanya bisa tercium tidak wajar, bahkan kadang menyerupai bau bahan kimia.Bakso alami tidak tahan lama. Jika dibiarkan di suhu ruang, ia akan cepat basi. Sementara itu, bakso dengan pengawet bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga beberapa hari, tanpa perubahan tekstur atau bau.Bakso tanpa pengawet akan lebih mudah hancur jika direbus terlalu lama dan terasa empuk saat digigit. Sebaliknya, bakso berpengawet tetap kenyal meski direbus dalam waktu lama.
Dengan mengenali ciri-ciri ini, konsumen diharapkan bisa lebih bijak dalam memilih makanan yang aman dan sehat. Penggunaan boraks dan bahan pengawet lainnya dalam makanan telah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena berisiko bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Kesehatan keluarga adalah prioritas. Mari lebih cermat dalam memilih makanan yang kita konsumsi sehari-hari. (net/aa)