MANAberita.com — PEDAGANG pasar Cikapundung, Bandung baru saja ‘merayakan’ hari jadi hutang Ahmad Dhani yang ke 2 tahun. Mereka bahkan memakai kue dan lilin guna menyindir Dhani agar membayar hutangnya.
Tak tanggung-tanggung, hutang tersebut mencapai angka 100 juta dan berasal dari kebiasaan ayah Al, El dan Dul ini mengoleksi barang-barang antik. Lantas, bagaimana cara Dhani ‘menghipnotis’ sepuluh pedagang sehingga rela dihutangi oleh artis tersebut?
Dilansir dari Bintang, salah seorang pedagang yang juga dihutangi oleh Dhani mengungkap bagaimana caranya ia bisa ‘dihipnotis’.
Rully, Ketua Asosiasi Pedagang Barang Antik Cikapundung, kepercayaan sudah tumbuh antara para pedagang dengan Dhani. Paling telat, kata Rully, Dhani akan membayar lunas barang-barang yang sudah diambilnya.
“Selain baik orangnya, dia itu nggak pernah nawar. Kita juga kasih harga yang wajar. Lagipula Mas Dhani juga pasti sudah tahu harga. Sebelum ke Cikapundung, dia kan sudah main barang antik juga,” ujar Rully.
Namun selama beberapa bulan terakhir, Dhani justru tak menampakkan hidungnya di Pasar Cikapundung. Padahal, ia diketahui memiliki utang pada 10 pedagang barang antik sejak April 2016 silam.
“Ada sekitar 10 pedagang kalau tidak salah. Jumlah detailnya (utang) enggak enak kalau dikasih tahu. Total utangnya, di atas 100 juta, biasanya juga dia ambil banyak, lalu dibayar dua sampai empat bulan kemudian,” kata Rully.
Ditambahkan Rully, ia beserta pedagang lainnya sudah berusaha menghubungi Dhani. Mulai dari mengirimkan surat hingga pesan singkat ke pentolan Republik Cinta Management tersebut. Namun, semua sia-sia dan tak ada respon baik dari Dhani yang memang sibuk dalam kampanye Pilkada Bekasi beberapa waktu lalu.
“Kami sudah berusaha untuk mengirimkan surat beberapa bulan lalu, kemudian disusul dengan mengirim sms ke handphone Mas Dhani. Namun, karena kesibukan Mas Dhani dalam perjuangannya untuk Republik Indonesia ini, Mas Dhani tidak punya waktu untuk memperhatikan hal tersebut,” katanya.
“Barang-barang yang Mas Dhani ambil pada bulan April, sebagian memang milik pedagang barang antik di Cikapundung, tapi sebagian lagi milik orang yang menitipkan atau titip jual dari para pemiliknya yang bukan berasal dari pasar barang antik Cikapundung. Jadi, kami saat ini mengalami kesulitan keuangan. Mohon maaf jika Mas Dhani tidak nyaman dengan adanya video ini tapi kita tidak bermaksud untuk itu. Maksud kami membuat video ini adalah sebagai usaha kami untuk berkomunikasi dengan Mas Ahmad Dhani,” jelasnya Rully yang tak bermaksud mencari sensasi atau popularitas. (Dil)