MANAberita.com – WAKIL Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Ir. H. Ishak Mekki, MM, jadi pembicara di Simposium Nasional Lustrum XI FK Universitas Sriwijaya dI Grand Ballroom The Excelton Hotel, Jumat (06/10). Dengan tema “Peranan dan Harapan Pemerintah Daerah Terhadap Keberadaan Fakultas Kedokteran UNSRI”.
Dihadapan 600 peserta dari kalangan dokter se Sumsel dan mahasiswa FK Kedokteran Unsri, Ishak Mekki memotivasi agar para dokter dan lulusan kedokteran Unsri bisa bersaing dan siap untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Para dokter harus siap menghadapi MEA, jangan sampai menjadi penonton di negeri sendiri,” ungkap Ishak Mekki.
Selain memotivasi, Ishak Mekki menjelaskan harapan-harapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel terhadap bidang kesehatan di Sumsel, “Bisa mewujudkan program-program yang menjadi visi misi yang dicanangkan oleh Unsri sendiri. Dan yang terpenting harus tahu tugas dokter yakni tidak hanya mengobati tapi berkewajiban untuk mengedukasi kepada pasien, memberi suport. Dan melakukan pendekatan terhadap pasien dan keluarganya,” jelasnya.
Calon Gubernur Sumsel periode 2018-2023 ini juga menghimbau mahasiswa Kedokteran Unsri harus peka terhadap perkembangan ilmu teknologi kedokteran dan mampu berinovasi sehingga mampu bersaing di kanca nasional maupun internasional. “Diharapkan Unsri bisa menghasilkan lulusan yg berkualitas. Mengikuti dan menguasai perkembangan teknologi kedokteran, ” sambungnya.
Menyikapi salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh FK Unsri yakni melalukan Bakti Sosial (Baksos) di Muara Enim berupa pemeriksaan Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT), kulit dan pemeriksaan buta warna untuk masyarakat secara gratis, Ishak Mekki juga mengharapakan adanya pemerataan dibidang kesehatan untuk seluruh masyarakat se-Sumatera Selatan.
“Saya harapkan adanya pemerataan di bidang kesehatan. Sampai masyarakat didesa terpencil sekali pun, karena mereka juga berhak untuk sehat. Jadi para dokter tidak hanya bertumpu di pusat kota saja tapi juga menyebar ke desa-desa terpencil di sumsel ini, ” pintanya. (neny)