Astaghfirullah! Dinyatakan Hilang, Balita di Samarinda Ditemukan Tewas Tanpa Kepala, Jantung, Hati, Empedu, dan Ginjal!

  • Sabtu, 11 Januari 2020 - 21:50 WIB
  • Viral
Ilustrasi
Ilustrasi

MANAberita.com — JENAZAH balita yang ditemukan tewas di Sungai Kapuas, ternyata balita tersebut tewas tanpa organ tubuh yang utuh.

Ayah Ahmad Yusuf Ghozali, Bambang Sulistyo menemukan sejumlah kejanggalan tewasnya sang anak yang ditemukan tanpa kepala di Samarinda.

Sebelum ditemukan tewas tanpa kepala, Ahmad Yusuf Ghozali hilang sekitar 16 hari saat dititipkan orang tuanya di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal, Jalan Abdul Wahab Syahrani, Kecamatan Samarinda Ulu, Kalimantan Timur.

Jasad balita berusia 4 tahun itu ditemukan di pinggiran sungai dekat rumah warga yang berlokasi di Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu beberapa waktu lalu.

Ditemukannya jasab Ahmad Yusuf Ghozali yang tak utuh membuat Bambang Sulistyo merasakan kejanggalan.

Dilansir dari Kompas Tv pada Selasa (17/12), Bambang Sulistyo menuturkan kejanggalan yang dirasakannya itu.

Bambang Sulistyo menceritakan kejanggalan dengan hilangnya seluruh organ dalam vital sang anak, padahal baju dalam Ahmad Yusuf Ghazali itu utuh.

“Kondisinya mengenaskan. Bagian dada atas dan organ dalam vital hilang,” beber Bambang Sulistyo, melansir wartakota.

Ahmad Yusuf Ghozali (4) masih di rumah sakit. Mayatnya ditemukan warga di Samarinda Ulu.

Dikatakan sang ayah, organ dalam vital Ahmad Yusuf Ghazali lenyap yakni jantung, hati, empedu, hingga ginjal.

Hilangnya organ dalam vital sang anak membuat Bambang Sulistyo mengaku cemas.

“Itu yang sangat membuat saya menjadi sedikit cemas,” ucap Bambang Sulistyo.

Kendati organ dalam hilang, rupanya baju dalam Ahmad Yusuf Ghazali itu utuh.

Tak ada robek, juga tak ada bercah darah setitik pun. Baju masih menempel rapi di badannya.

“Kalau misalnya ada binatang mau makan atau apapun itu, dia harus melewati baju dalam dulu. Tetapi baju dalam itu utuh,” tegas Bambang Sulistyo.

Baca Juga:
Terancam Hukuman Mati Usai di Sidang, Sang Kolonel Pembunuh Handi-Salsa

Lebih lanjut, Bambang Sulistyo mengaku memiliki pengalaman di laboratorium sehingga ia juga merasakan kejanggalan lainnya.

“Biasanya pembusukan itu lebih cepat di darat daripada di air. Saat ditemukan itu aroma jasad seharusnya tercium tetapi ini tak terlalu,” beber Bambang Sulistyo.

Hasil penyelidikan forensik mendapatkan, ada sisik binatang buas di tubuh Yusuf.

Polisi menduga, Yusuf dimangsa binatang buas setelah hanyut di parit dekat PAUD.

“Kita tetap akan dalami apakah ada akibat dari motif lain, tapi kenyataannya memang badannya tidak utuh. Kita sudah koordinasi dan panggil ahli forensik untuk menjelaskan bahwa sementara yang didapat adalah di dalam tubuh anak ini ada kulit reptil,” ujar Kapolresta Kota Samarinda Kombes Arif Budiman.

Baca Juga:
Tradisi Berbagi Istri, Cara Pria Eskimo Agar Wanita Tak Kesepian

Arif mengatakan sampai saat ini polisi masih terus mencari bagian tubuh balita Yusuf yang hilang. Adapun lokasi penemuan jasad Yusuf dengan day care tersebut berjarak sekitar 4,5 km.

“Di depan rumah penitipan itu lebih-kurang 20 meter itu ada parit. Kemungkinan anak ini berjalan melihat keluar, anak kecil 4 tahun mungkin tidak lihat parit akhirnya jatuh. Dari jarak antara rumah penitipan ke sini itu lebih-kurang 4,5 km,” ucapnya

Penemuan mayat balita tanpa kepala sempat membuat geger warga.

Sosok mayat balita tanpa kepala itu ditemukan dipinggir Sungai sekitaran parit rumah warga.

Saat ditemukan, kondisi mayat korban tanpak cukup memperihatinkan dengan sejumlah bagian tubunya pun tampak sudah mengalami kerusakan.

Baca Juga:
Air Laut Mendidih Sebelum Terjadi Tsunami Palu, BKMG Ungkap Penyebabnya

Diduga, korban meninggal dunia sudah berhari-hari hingga akhirnya jasad korban ditemukan pada Minggu (8/12/2019) kemarin.

Jasad balita tersebut pun langsung dibawa ke rumah sakit oleh petugas untuk menjalani pemeriksaan.

Temuan jasad balita tersebt berawal ketika warga melihat sosok aneh yang tergeletak didekat parit rumahnya.

Rumah warga yang terbuat dari kayu itu memang berada tepat di tepian aliran Sungai.

Warga bernama Ika (35) saat itu melihat sosok mayat tergeletak dipinggiran sungai dekat rumahhnya yang berlokasi di Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu.

Baca Juga:
5 Orang Luka-luka usai Tandon Air Proyek LRT di Rasuna Said Jebol

Ika tak pernah menyangka jika yang ia lihat itu merupakan sosok mayat balita.

Namun, Ika merasa penasaran dengan sosok tergeletak dipinggir sungai tepat dibawah parit rumahnya yang terbuat dari kayu itu.

“Terlihat seperti bentuk kaki dan badan anak kecil tapi saya langsung panggil suami saya kemudian tetangga Pak Erki untuk turun ke parit mengecek dan Ketua RT.

Kemudian memanggil polisi untuk memastikan sosok mayat yang ditemukan karena perasaan saya tidak enak,” tuturnya.

Sementara itu, polisi yang menerima laporan langsung mengevakuasi mayat balita tanpa kepala yang ditemukan di parit sekitar aliran sungai tersebut. (Ila)

Komentar

Terbaru