Warga Thailand Beralih ke Daging Buaya, Harga Daging Babi Naik

MANAberita.com – WARGA Negeri Tirai Bambu, Thailand lebih memilih untuk mengonsumsi daging buaya sebagai sumber makanan. Hal ini lantaran harga daging buaya jauh lebih murah dibandingkan daging babi.

Mengutip CNN Indonesia, Selasa (25/1), harga daging buaya ukuran 1 kilogram (kg) dibanderol US$2 atau setara Rp28 ribu (kurs Rp14.347 per dolar). Sementara itu, harga daging babi lebih tinggi tiga kali lipatnya, yakni US$6 atau setara Rp86 ribu per kg.

Harga daging babi melonjak karena pasokan menipis. Penurunan stok daging babi disebabkan kasus flu babi Afrika yang tengah merebak di Thailand.

Baca Juga:
Siswi SMA 16 Tahun Bangga Buat Video Porno Sendiri dan Menyebarkan di Sosmed

Daging buaya kemudian dipilih sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein. Selain harganya yang murah, daging buaya dinilai memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan daging babi.

Wichai Rungtaweechai, seorang pedagang daging di Thailand mengaku mendapatkan banyak pesanan daging buaya setelah harga daging babi melambung tinggi.

“Awalnya saya tidak tahu bagaimana menangani permintaan. Restoran dan pedagang daging meminta daging buaya dalam jumlah besar dikirim ke mereka. Sementara pelanggan lain yang ingin mencoba daging buaya memesan untuk dibawa pulang,” kata Rungtaweechai

Baca Juga:
P2TP2A Turun Tangan Terkait Penganiayaan dan Pembullyan Bocah di Tangsel

Flu babi dari Afrika diketahui telah menjadi penyebab jutaan babi di Eropa dan Asia mati dalam beberapa tahun terakhir. Setelah menyangkal berbulan-bulan, otoritas Thailand mengaku ada infeksi virus yang menyebabkan flu babi di negaranya.

Untuk mengatasi hal ini, ratusan ribu babi di Thailand dimusnahkan. Sementara itu, negara lain seperti Taiwan dan Kamboja justru melarang impor babi dari Thailand.

[SAS]

Komentar

Terbaru