Manaberita.com – SENYUM keceriaan tampak di paras 6.600-an siswa PAUD dan TK se-Kota Malang, Sabtu (29/10/2022) pagi. Mereka mengenakan seragam menggunakan 5 warna yang tidak sinkron sinkron kecamatan dari. Ribuan peserta didik ini menyemarakkan Gebyar Senam ciptaan Anak Indonesia serta Tari kreasi Profil Pelajar Pancasila di Stadion Gajayana, Kota Malang. tidak kalah lebih kurang 1.500 pengajar mendampingi para siswa dengan penuh semangat. Ribuan orang tua siswa yang menduduki tribun pula antusias menyaksikan anak-anak mereka senam bersama.
Selain itu, sebesar 800-an pengajar asal HIMPAUDI menarikan Tari kreasi Profil Pelajar Pancasila serta Malang Seger. tak hanya anak-anak dan para guru, tentunya Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji serta bunda PAUD Kota Malang, Widayati Sutiaji, bersama kepala perangkat daerah terkait dan para undangan turut berbaur dengan para peserta melakukan senam dan tari menggunakan lincah.
aktivitas yg diinisiasi Dinas Pendidikan serta Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang ini sudah dipersiapkan selama 2 bulan dalam memperingati Hari Anak Nasional dan Hari Sumpah Pemuda 2022. Wali Kota Sutiaji memberikan bahwa kegiatan semacam ini artinya salah satu upaya supaya anak-anak mempunyai semangat nasionalisme. “Sedini mungkin anak-anak ditanami karakter bangsa. sebab sekarang arus budaya, akulturasi, asimilasi begitu kuar biasa. Anak sekarang bisa melihat budaya luar, dimitigasi anak-anak agar tidak terpengaruh,” ungkap Sutiaji.
Lebih lanjut, terkait Tari ciptaan Profil Pelajar Pancasila, Sutiaji menyebut bahwa ini artinya bagian berasal cara mengajar dalam merdeka belajar. Tari kreasi ini merupakan kolaborasi asal banyak sekali kesenian yg ada di nusantara yg mengajarkan untuk tidak egosentris dan menghormati budaya lain. “Anak itu wajib mendapatkan pendidikan secara aman, nyaman, tidak terdapat indoktrinasi. Walau pun materi harus dikuatkan akan tetapi menggunakan metodologi bahwa semua anak dianggap bisa,” sambungnya.
sementara itu, kepala Dinas Pendidikan serta Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana, SE., MM menyebut bahwa kegiatan ini mendapat antusias yang sangat tinggi dari lembaga pendidikan “Anak-anak kan generasi emas menggunakan kita sosialisasikan pada warga serta lebih banyak teman. Mereka belajar membantu, mengalah, mengantre. pada sini mereka dapat. Mereka juga mampu belajar wacana budaya. Hal ini yg wajib kita pupuk serta ajarkan pada anak-anak kita buat generasi emas,” urainya.
[Bil]