Pelaku diberi uang 17 triliun ketika bebas
MANAberita.com — KITA tahu semuanya jika untuk menyelesaikan masalah kejahatan maka pihak berwajib harus melakukan penyelidikan terlebih dahulu dan mengumpulkan bukti yang kuat dan setelah itu barulah dapat memutuskan seseorang bersalah atau tidak. Meski kita tahu tentang langkah-langkahnya, namun semua itu bukanlah hal yang mudah dan bisa terjadi suatu kesalahan.
Seperti yang dialami oleh pria bernama Richard Anthony Jones, ia di duga pelaku kejahatan pencurian terhadap seorang wanita dan kabarnya pencurian itu merupakan pencurian yang sangat parah sampai ia di jatuhi hukuman penjara. Kejadian tersebut terjadi pada tahun 1999 di Walmart, Roeland Park, Kansas.
Jones di duga telah berusaha melakukan pencurian pada seorang wanita untuk mengambil dompet yang ada di dalam tasnya, meskipun wanita itu sudah berusaha melawan tetapi pencurinya berhasil mendapatkan ponsel wanita tersebut dan si pencuri berhasil kabur dari tempat kejadian.
Saksi saat itu mengatakan jika pencurinya memilki ciri-ciri rambut yang di kuncir ke belakang dan seorang pria yang berasal dari Afria-Amerika atau Latin. Dan semua ciri-ciri tersebut sama persis dengan Jones, walaupun Jones berkata jika ia bukanlah pelakunya tapi entah bagaimana ceritanya tapi ia dijatuhi hukuman penjara.
Selama 17 tahun lamanya di penjara akhirnya sebuah kebenaran terungkap dan orang-orang yang mendukung Jones pun berkata jika memang Jones bukan pelaku pencurian saat itu. Pengacara Jones pun memberikan bukti yang sangat kuat jika Jones bukanlah pelakunya dan kabarnya pelaku kejahatan tersebut di temukan di rumahnya yang dekat dengan Walmart tempat kejadian.
Penjahat asli punberhasil di tangkap dan ia bernama Ricky Lee Amos, atas kesalahan dalam penangkapan Jones, ia mendapatkan uang Rp 15,9 triliun sebagai ganti rugi Jones untuk hari-harinya selama berada di dalam penjara dan ia juga mendapatkan sertifikat khusus yang menyatakan jika dirinya tidak bersalah. (Alz)
