Bayi Lahir Saat Bangsal Bersalin Terkena Rudal Rusia

MANAberita.com – SEORANG bayi lahir di sebuah bunker rumah sakit saat bangsal bersalin, dibombardir oleh Tentara Rusia.

Sambil berlindung di bunker dari bawah tembakan rudal Rusia, staf bangsal bersalin di rumah sakit Pavlusenko di Kota Zhytomyr memusatkan perhatian pada seorang wanita hamil yang akan melahirkan.

Melansir dari Tribunnews.com beberapa saat sebelumnya, sirene serangan udara terdengar di kota Ukraina. Puluhan pasien berebut menuju bunker bawah tanah.

Mereka yang terlalu sakit untuk bergerak, termasuk pasien Covid-19 yang diintubasi, harus ditinggalkan di lantai atas.

Anggota staf yang ditunjuk mempertaruhkan hidup mereka untuk tetap bersama pasien-pasien tersebut.

Pejabat rumah sakit mengatakan kepada The Independent bahwa serangan udara di Zhytomyr pada hari Selasa (1/3/2022) telah menghantam sebuah pangkalan militer yang hanya berjarak 200 meter dari rumah sakit mereka.

Beberapa bangsal rusak parah.

Bagian yang paling mengenaskan yaitu bangsal bersalin, di mana 45 wanita dan 15 bayi yang baru lahir dirawat pada saat itu.”Pada pukul 22.30 [pada Selasa malam] sirene memperingatkan kami bahwa ada api yang masuk, jadi kami berlari ke tempat penampungan,” kata Dr Olena Volodymyrivna, kepala bangsal bersalin, melalui telepon dari dalam bunker tempat dia berlindung.

“Mengerikan, semua bangunan bergetar.”

Baca Juga:
Sangka Mainan, Bocah 4 Tahun Tembak Wajah Ibunya yang Hamil 8 Bulan

“Saya merasa seperti tanah dicabik dari bawah kaki kami.”

“Semua anak menangis, semuanya, dan ibu, banyak di antaranya baru saja melahirkan, ketakutan.”Ketika ledakan membuat seorang wanita langsung berkontraksi, ahli anestesi, neonatologi dan bidan segera bertindak, katanya.

“Bunker adalah satu-satunya tempat kami dapat melahirkan bayinya dengan aman.”

Baca Juga:
Jokowi Dukung Kreativitas Citayam Fashion Week

“Dia melahirkan seorang bayi perempuan pada pukul 6 pagi di bawah tanah,” kata Dr Volodymyrivna.Lebih dari 2.000 warga sipil telah tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina 24 Februari lalu, menurut layanan darurat Ukraina, meskipun jumlah itu tidak dapat diverifikasi secara independen.

Layanan darurat negara itu juga mengatakan bahwa ratusan bangunan, termasuk fasilitas transportasi, rumah sakit, taman kanak-kanak dan rumah, telah hancur sejak perang dimulai.

[SAS]

Komentar

Terbaru