Manaberita.com – JENAZAH bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32) dan anaknya Muhammad Faeyza Alfarisqi (4) dijemput oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
Suasana haru pun terasa ketika ayah sang bidan, Heru Karna, menunduk dengan mata yang berkaca-kaca di samping peti jenazah sang anak.
Ayah dan ibh korban serta sejumlah kerabat, termasuk anak pertama Sweetha, datang menjemput jenazah di RS Bhayangkara, Semarang.
Melansir dari detiknews, Sweetha dan putranya dijadikan satu peti dan dimasukkan ke mobil jenazah yang akan mengantar ke Sleman.
Ibu Sweetha, Dhidik Eni Rustiah, yang berada di kursi roda tampak berduka dan ditemani kerabat. Sedangkan ayahnya, Heru Karna, masuk ke mobil jenazah sembari menunduk di samping peti putrinya.
“Hari ini dari pihak penyidik menyerahkan jenazah korban baik ibu dan anak ke keluarga di RS Bhayangkara dan dibawa langsung keluarga,” kata Kanit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng, Kompol Onkoseno Sukahar, di RS Bhayangkara, Semarang, Selasa (22/3/2022).
“Rangkaian autopsi sudah selesai. Tes DNA masih proses,” imbuhnya.
Sementara itu, kerabat korban Andre mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Jateng dan Direktur Reskrimum Polda Jateng karena sudah mengungkap kasus pembunuhan Sweetha dan dapat menangkap pelakunya.
“Terima kasih kepada Polda Jateng sudah membantu dari awal penemuan mayat almarhumah Sweetha sampai penangkapan tersangka. Terima kasih tim Polda, Pak Kapolda dan Pak Dir, terima kasih,” kata Andre.
Jenazah beserta rombongan berangkat dari RS Bhayangkara sekitar pukul 11.20 WIB dan akan dimakamkan di daerah Sendangsari, Sleman, DIY. Rencananya pemakaman dilakukan hari ini. Sweetha serta putranya akan dimakamkan dalam satu liang lahad.
“Dimakamkan di Sleman. Di pemakaman keluarga. Insyaallah satu liang,” ujar Andre.
Diberitakan sebelumnya, Sweetha dan anaknya merupakan korban pembunuhan sadis Dony Christiawan Eko Wahyudi (31). Mayat keduanya dibuang di bawah jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen. Dony merupakan kekasih Sweetha. Dony ternyata masih terikat perkawinan dan memiliki satu anak.
Untuk diketahui, korban anak dianiaya dan dibiarkan kelaparan hingga meninggal dan jasadnya dibuang di bawah Jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 426 pada 20 Februari 2022. Aksi keji itu dilakukan saat Sweetha menitipkan anaknya ke pelaku.
Kemudian pada 7 Maret 2022, Sweetha meminta bertemu dan menanyakan keadaan anaknya. Namun saat bertemu di Semarang, Sweetha dicekik hingga tewas tanpa tahu kondisi sang anak hingga akhir hayatnya. Jasad Sweetha diikat dan dibungkus sarung kemudian dibuang di KM 425.
Jasad Sweetha ditemukan pada 13 Maret 2022 oleh warga, kemudian kasus tersebut terbongkar dan ditemukan kerangka korban anak pada 16 Maret 2022. Dony ditangkap polisi saat membuat alibi dengan melapor kehilangan pacar di Mapolda Jateng.
(Rik)