MANAberita.com – LUMPUR Lapindo di Sidoarjo disebut menyimpan harta karun berupa kandungan lithium. Riset kandungan lithium ini dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dilansir dari Detik.com, semburan lumpur yang belum berhenti selama 16 tahun ini sudah diteliti pakar dari ITS tahun lalu. Hasilnya, tim terpadu riset mandiri (TTRM) menemukan kandungan lithium dalam lumpur Lapindo.
Pakar Geologi ITS, Dr Amien Widodo mengaku sudah mempersentasikan hasil temuan tersebut ke Badan Geologi Kementerian ESDM. Penemuan pihaknya dengan Badan Geologi berbeda.
“Sebenarnya ini sudah, kita sudah mempresentasikan ini berulang-ulang malah. Jadi Badan Geologi, kita sudah undang ke ITS April 2021. Mereka sudah memaparkan hasilnya dan kita memaparkan hasil kita,” kata Amien kepada detikJatim di Surabaya, Senin (24/1/2022).
Penelitian secara menyeluruh untuk memastikan kandungan lithium ini tidak mudah karena membutuhkan biaya besar.
“Kalau ITS kan istilahnya hanya penelitian awal saja. Kita hanya eksperimen beberapa titik saja sambil untuk melihat hasilnya. Nah itu belum bisa kita, sampai jadi belum, kita hanya melihat kandungan lithium dari lumpur,” ungkapnya.
Menurutnya sejauh ini Badan Geologi menemukan rare earth atau logam tanah jarang (LTJ) di lumpur tersebut.
“Badan Geologi meneliti istilahnya logam tanah jarang tadi, logam langka. Kita menganalisis yang satunya. Kita hanya menganalisis lithium lah istilahnya,” tambah Amien.
Kendati demikian, Amien mengatakan penelitian kandungan lumpur Sidoarjo ini masih awal. Dia menyebut belum dilakukan penelitian lanjutan soal kandungan lithium. [SAS]