MANAberita.com – WACANA pemanfaatan karet sebagai salah satu bahan baku aspal-jalan sebenarnya sudah ada sejak tahun 2005-2006 yang lalu, namun ide tersebut belum bisa terwujud. Mengingat terobosan tersebut sangat bermanfaat dalam wujudkan pembangunan rendah emisi dan pro masyarakat, Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA) kembali mengeksiskan isu tersebut.
Bupati MUBA, Dodi Reza Alex Noerdin pada acara Rembuk Nasional di Hotel Arya Duta, Senin (04/12/17) mengatakan MUBA sebagai salah satu penghasil karet terbesar di Sumatera Selatan (Sumsel) sehingga merasa mampu dalam mewujudkan dan mempercepat implementasi terobosan tersebut.
Acara Rembuk Nasional di Hotel Aryaduta, Palembang, Senin (04/12/17)“Ini merupakan langkah lanjutan dari wacana yang berkembang bertahun-tahun sejak 2005-2006. Sempat tenggelam dan sekarang muncul lagi. Ini saya rasa memang harus dipercepat implementasinya,” ujar Dodi.
Lebih lanjut Dodi mengatakan, 90 persen petani di MUBA bergantung dengan karet, ini merupakan tujuan utama MUBA mempercepat pemanfaat karet sabagai salah satu bahan baku aspal-jalan. “Oleh karena itu, dengan ini diharapkan dapat mengangkat harkat petani karet. Ini akan sangat membatu apabila hasil produksinya bisa lebih meningkat,” harap Dodi.
Dodi juga menyatakan MUBA sebagai laboratorium dari United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia yang siap bekerja sama dalam mensuport apapun yang akan dilakukan UNDP.
“Terobosan ini perlu dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah. Jika pemerintah pusat mengendorse ini kami daerah ini akan berjalan,” jelas Dodi.
“Sebagai langkah awal jalan di MUBA saya wajibkan menggunakan aspal yang berbahan baku karet,” tegas Dodi. (neny)