Manaberita.com – Menurut News Sky Jenny Harries selaku kepala eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), membunyikan alarm setelah data menunjukkan bahwa peningkatan jumlah orang berusia 55 dan lebih tua memiliki COVID-19.
Sekitar satu dari 35 orang (2,88%) orang di Inggris terinfeksi antara 8 Februari hingga 1 Maret, menurut studi React-1 terbaru.
Angka tersebut menurun dari 4,41% pada periode antara 5 Januari dan 20 Januari – tetapi juga merupakan tingkat kasus tertinggi kedua yang tercatat sejak penelitian dimulai pada tahun 2020.
Profesor Paul Elliot, direktur program React Imperial College London, mengatakan data menunjukkan “peningkatan” dalam penerimaan rumah sakit.
Dr Harries mengatakan: “Data ini mengkonfirmasi bahwa kasus telah menurun secara substansial setelah puncak gelombang Omicron.
“Namun, meningkatnya kehadiran sub-garis keturunan BA.2 dari Omicron dan sedikit peningkatan infeksi baru-baru ini pada mereka yang berusia di atas 55 tahun menunjukkan bahwa pandemi belum berakhir dan kita dapat berharap melihat COVID beredar pada tingkat tinggi.”
[Bil]
