Tragis! 25 Siswa Bunuh Diri Usai Hasil Ujian Dirilis, Ternyata Ada Kesalahan Penilaian

Ilustrasi pelajar ujian

Ilustrasi pelajar ujian

MANAberita.com – SEBANYAK 25 siswa bunuh diri dalam kurun waktu 10 hari di Telangana, India karena mereka mengira telah gagal dalam ujian.

Dilaporkan mereka mengakhiri hidupnya sejak hasil ujian dirilis pada 18 April.

Dilansir dari Intisari Online via World of Buzz sekitar 33 persen dari 970.000 siswa yang mengikuti ujian setingkat SMA dinyatakan gagal.

Di antaranya dikabarkan beberapa siswa yang sebelumnya dikenal selalu mendapat nilai bagus.

Agensi swasta yang bertanggungjawab melakukan penilaian ujian, Globarena Technologies Pvt Ltd, dilaporkan telah membuat kesalahan dan hasilnya siswa yang seharusnya lulus menjadi tidak lulus.

Berita lokal melaporkan bahwa setidaknya satu anak laki-laki melemparkan diri ke depan kereta yang melaju, sementara seorang gadis membakar diri hingga tewas.

Di antara 25 siswa yang melakukan bunuh diri ada dua gadis di Mahbubnagar, Hyderabad yang bunuh diri dengan menggunakan minyak tanah dan membakar dirinya.

Baca Juga:
Viral! PT Unilever PHK  65 Pegawai, Diduga Pemecatan Sepihak

Siswa lain yang dinyatakan gagal mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Dilaporkan bahwa tampaknya ada kesalahan perhitungan yang sangat besar pada ujian mereka serta dugaan penipuan yang terlibat dalam masalah ini.

MailOnline melaporkan, para pejabat pemerintah telah membenarkan adanya kesalahan pada perangkat lunak baru yang digunakan untuk menilai ujian, tetapi mereka menyatakan, kesalahan manusia juga tak boleh dibiarkan.

Seorang guru bahkan telah diskors dan yang lain didenda karena salah memberikan nilai ’99’ pada siswa menjadi ‘0’. Keputusan itu dilaksanakan setelah komite investigasi menyerahkan laporannya kepada pemerintah Telangana.

Baca Juga:
Gara-Gara Nemu Helaian Rambut di Masakan, Pria ini Nekat Pukuli dan Gunduli Istrinya

Para siswa pun diperingatkan agar tidak melukai diri sendiri.

Meskipun demikian, berita tentang kesalahan perhitungan yang datang terlambat telah menyebabkan 25 siswa mengambil nyawa mereka sendiri.

Globarana sendiri diberi kontrak oleh pemerintah KCR untuk dukungan teknis ujian, tetapi diduga tidak memenuhi kriteria tender.

Kesalahan besar ini menyebabkan kemarahan di Telangana.

Baca Juga:
Tega! Bercerai dan Mantan Istri Meninggal, Pria ini Usir 7 Anak Kandungnya dari Rumah

Politisi K Laxman, kepala unit negara BJP (Bharatiya Janata), memulai aksi mogok makan tanpa batas waktu dan menuntut penyelidikan atas masalah tersebut.

Dia juga meminta pemindahan Menteri Pendidikan Guntakandla Jagdishwar Reddy dan meminta Sekretaris Dewan Pendidikan Menengah untuk dipecat. Seperti dikutip NDTV via World of Buzz.

“Kami menuntut penyelidikan yudisial terhadap hal ini. Atau bahkan oleh CBI (Biro Ivestigasi Pusat). Ini bukan hanya salah urus. Ini adalah penipuan besar.

Perusahaan yang diberi kontak untuk dukungan teknis end-to-end sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menangani masa depan 970.000 anak-anak. ” (Alz)

Komentar

Terbaru