MANAberita.com – KEHADIRAN Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan di kota Palembang disambut hangat oleh Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM PAN) Sumatera Selatan (Sumsel).
Dalam diskusi dengan masyarakat dan BM PAN Sumsel, hari ini, Rabu (07/03) di Kedai Tiga Nyonya, Zulkifli menilai syarat pencalonan harus 20% presidential threshold berat jika ingin maju sebagai Presiden RI.
“Hanya kan sekarang syaratnya berat 20% (presidential threshold), tentu harus bicara dengan koalisi partai-partai, tidak bisa sendiri. Berbicara dengan koalisi itu nanti ada mobilitas ada keseimbangan dan lain-lain,” ujar Zulkifli Hasan.
Zulhas saat berdiskusi dengan BM PAN dan masyarakat Sumsel di Kedai Tiga Nyonya (07/03)Pria yang karib disapa Zulhas itu menegaskan, kalau disinggung tentang kesiapan menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari kader tentu PAN ingin menjadi Capres. Kalau di provinsi ingin jadi Gubernur dan di kabupaten ingin jadi Bupati.
“Intinya, kalau sudah terjun ke politik, jelas untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan rakyat apapun siap. Oleh karena itu, sekarang partai-partai melakukan penjajakan koalisi. Semua masih terbuka termasuk PAN, sekarangkan masih pembicaraan awal. Begitu juga dengan Jokowi yang terus berdiskusi,” tegas Ketua MPR RI itu.
Sementara, Ketua Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan (POK) DPW PAN Sumsel, Mardiansyah menerangkan, sebagai kader BM PAN dan kader PAN sudah selayaknya mendukung dan memberikan support atas niatan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk maju pilpres.
“Tentunya ketua umum PAN akan melakukan komunikasi dengan berbagai partai politik. Apakah nanti akan membuat poros baru, seperti yang disampaikan Ketua DPP saudaraku Yandri Susanto. Sebagai kader daerah apapun yang menjadi kebijakan DPP PAN akan sangat mendukung dan suport,” terangnya, saat mendampingi Zulhas.
Salah satu Ketua DPP BM PAN ini melanjutkan, sejak beberapa tahun terakhir pihaknya telah mensosilisasikan Zulhas sebagai capres dengan tageline Zulkifli Hasan untuk Indonesia.
Zulkifli HasanDengan siapapun pasangannya, sambung Mardiansyah, yang terpenting Zulkifli Hasan dapat maju baik sebagai capres maupun cawapres. Namun, Kader PAN Sumsel menolak jika Zulhas berpasangan dengan Jokowi, kader justru condong menduetkan Zulhasan dengan capres Prabowo Subianto. “Lebih baik peluangnya dengan pak Prabowo atau bahkan buat poros baru,” kata Anggota DPRD Sumsel itu.
Alasan menolak duet Jokowi-Zulhas pada Pilpres 2019, tambahnya, setelah melihat kondisi ekonomi Indonesia tengah terpuruk, sehingga tidak menguntungkan jika duet ini terjadi pada 2019. Jadi, rakyat Indonesia harus diberikan pilihan pemimpin alternatif pemimpin nasional.
“Sebagai kader Barisan Muda dan kader PAN Sumsel, sosok Zulkifli Hasan ini salah satu sosok pemimpin alternatif di tahun 2019 mendatang. Kita sangat khawatir, jangan sampai terjadi di pilpres 2019 jangan ada calon tunggal, kita yakin itu tidak akan terjadi,” tandasnya.