MANAberita.com – BISNIS merupakan salah satu bentuk usaha menguntungkan yang bisa dikerjakan sambil bersantai. Bahkan hobi yang dibilang aneh pun bisa menjadi ladang keberuntungan apabila ditekuni. Seperti yang dilakukan Dedi Wijaya, seorang Kepala Teknik di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan daerah Riau yang berhasil membuka usaha kaset jadul (lama) dengan keuntungan yang melimpah.
Awalnya, pria 40 tahun ini hobi sekaligus iseng mengoleksi kaset-kaset jadul. Kaset yang ia kumpulkan dari tahun 2009 yang berjumlah ratusan, kini menjadi lebih dari 70 ribu keping memenuhi tokonya. Tak tanggung-tanggung, omset yang ia dapat selama seminggu mencapai lima juta rupiah. Bagaimana jika sebulan? Setahun? Sangat menguntungkan sekali! Dari hobi jadi rezeki.
Alasan Dedi mengoleksi kaset jadul adalah karena dulu saat ia masih sekolah, dia tak ada uang untuk membeli kaset yang harganya hanya berkisar lima ribu rupiah. Namun setelah ia bekerja dan memiliki penghasilan sendiri, akhirnya dia bisa mengoleksi kaset jadul bahkan menjualnya. Bisa dibilang bisnisnya ini sebagai dendam lama yang baru terbalaskan saat ini. “Dulu saya pengen punya kaset aja gak kebeli, makanya sekarang saya senang mengoleksi dan tak menyangka bisa jadi peluang bisnis yang menguntungkan,” tuturnya.
Dalam seminggu, Dedi bisa mengumpulkan kurang lebih 500 kaset yang ia buru di Palembang seperti di Pasar Cinde. Atau terkadang ada orang yang sengaja menjual langsung kepadanya. Selain itu, sesekali dia pergi hunting ke Yogyakarta, Bandung dan Jakarta untuk mencari kaset-kaset itu. “Paling banyak dari Palembang, tapi sesekali hunting ke Jogja, Bandung, Jakarta buat nyari. Sesekali aja sih,” kata pria yang saat itu memakai baju berwarna merah-hitam.
Kaset yang Dedi jual beragam harga dan jenisnya. Mulai dari yang paling mahal ratusan ribu sampai yang paling murah 25 ribu rupiah per kaset. Dedi juga memiliki hampir semua genre musik jadul, seperti pop, rock, dan lain-lain yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Usaha yang awalnya ia jalankan secara online kini sudah terbuka secara terang-terangan di Palembang sejak 2012. Ia membuka toko yang cukup besar di depan rumahnya sendiri. Selain kaset Boomerang, Padi, Iwa K, Iwan Fals, Betharia Sonata, dan lain-lain, Dedi juga menjual alat musik jadul seperti radio lama, majalah lama, tape lama, dan gramofon yang juga ia pajang di tokonya. “Disini gak cuma kaset aja, tape ada radio ada majalah juga ada, semua keluaran jaman dulu,” tambahnya.
Pangsa pasar Dedi perbandingannya 10:1, sepuluh dari penjualan di media online dan satu dari pembeli yang langsung mendatangi tokonnya. Yang mengejutkan, kaset-kaset milik Dedi ini sudah terjual sampai luar negeri. Seperti Brunei Darussalam dan Malaysia. Bahkan sudah dua kali warga negara Malaysia datang langsung menyambangi toko milik Dedi untuk membelinya langsung. “Udah dua kali orang Malaysia kesini. Awalnya dia minta kirim, tapi pas diitung-itung besar ongkos kirimnya daripada tiket pesawat, akhirnya dia dateng langsung ngambil barangnya,” kata Dedi.
Selain hobi, Dedi menekuni bisnis ini karena di Palembang belum ada usaha yang sama seperti miliknya. Tokonya adalah satu-satunya yang menjual kaset jadul terbesar di Palembang. “Sebenernya ada juga yang jual kaset kaya gini, tapi cuma di pinggiran aja di pasar Cinde, kalo tokonya sendiri baru saya yang punya,” jelasnya sambil menyusun kaset-kaset yang ditunjukkan sebelumnya.
Dalam berbisnis tentu Dedi mengalami suka dan duka. Dia pernah ditipu beberapa kali saat membeli kaset. Biasanya Cover dan isi kaset yang ia beli tidak sama. Akhirnya dari pengalaman itu ia pun lebih hati-hati dalam belanja.
Ia sangat senang menekuni bisnis ini karena tidak mengganggu pekerjaannya sebagai manager di pertambangan. Dalam sebulan, dua minggu ia bekerja sebagai manager dan sisanya ia habiskan melayani tokonya karena untungnya tidak main-main.
Jika anda penasaran dan hobi mengoleksi kaset-kaset jadul, bisa langsung datang ke tokonyo di Jalan Pertahanan Plaju Palembang. Atau bisa menghubungi langsung di nomor 082170673034. Anda juga bisa mengecek langsung kasetnya di akun Instagram milik Dedi @dedikjp. (nad)