MANAberita.com – MA diamuk massa dan kemudian dibakar hidup-hidup karena diduga mencuri amplifier masjid yang sedang ia perbaiki. Malangnya, warga baru mengetahui jika ia adalah tukang repair elektronik setelah ia meninggal.
Kejadian pilu dan biadab tersebut dialami oleh MA (30) di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) sekitar pukul 17.00 WIB.
Bermula saat korban saat memperbaiki amplifier masjid yang rusak, menjelang adzan shalat Ashar dan takut amplifier yang belum selesai ia perbaiki itu hilang, MA memutuskan untuk menyimpan didalam jok motor miliknya.
Nahas, beberapa warga yang melintas justru menuduhnya telah mencuri amplifier.
Karena ketakutan, MA memutuskan untuk lari dari Kampung Suka Tenang karena banyak massa yang mengejarnya. Korban kemudian menceburkan diri ke sungai perbatasan dengan Kampung Muara Bakti.
Meski sudah berhasil menyeberangi sungai, warga tetap mengejarnya dan memukuli MA beramai-ramai.
Melihat MA yang sudah tak berdaya, warga semakin brutal dan menyiramkan minyak tanah ke tubuh korban lantas membakarnya hidup-hidup tanpa satu pun yang menolongnya.
Korban meninggal dengan 80% luka bakar ditubuhnya.
Sayangnya, warga baru mengetahui jika korban bukanlah pencuri melainkan tukang servis televisi yang diminta memperbaiki amplifier masjid yang rusak. (dil)