Hendak Menunaikan Shalat Ashar, Tukang Servis Televisi Dibakar Hidup-Hidup karena Diduga Mencuri Amplifier Masjid

  • Kamis, 03 Agustus 2017 - 13:31 WIB
  • Peristiwa
MA (30) korban fitnah yang diduga hendak mencuri amplifier masjid diamuk masa lalu dibakar hidup-hidup.
MA (30) korban fitnah yang diduga hendak mencuri amplifier masjid diamuk masa lalu dibakar hidup-hidup.

MANAberita.com – MA diamuk massa dan kemudian dibakar hidup-hidup karena diduga mencuri amplifier masjid yang sedang ia perbaiki. Malangnya, warga baru mengetahui jika ia adalah tukang repair elektronik setelah ia meninggal.

Kejadian pilu dan biadab tersebut dialami oleh MA (30) di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) sekitar pukul 17.00 WIB.

Bermula saat korban saat memperbaiki amplifier masjid yang rusak, menjelang adzan shalat Ashar dan takut amplifier yang belum selesai ia perbaiki itu hilang, MA memutuskan untuk menyimpan didalam jok motor miliknya.

Baca Juga:
Pengantin Pria Kabur Sebelum Akad Nikah, Keluarga Wanita Mengamuk Blokir Jalan di Dompu Menyebabkan Kemacetan Total

Screenshot yang menyebutkan jika MA merupakan tukang servis televisi, bukan pencuri.

Nahas, beberapa warga yang melintas justru menuduhnya telah mencuri amplifier.

Karena ketakutan, MA memutuskan untuk lari dari Kampung Suka Tenang karena banyak massa yang mengejarnya. Korban kemudian menceburkan diri ke sungai perbatasan dengan Kampung Muara Bakti.

MA (30) korban fitnah yang dituduh mencuri amplifier masjid.

Meski sudah berhasil menyeberangi sungai, warga tetap mengejarnya dan memukuli MA beramai-ramai.

Baca Juga:
Wow… Cantiknya Masjid Pink dari Filipina Selatan ini

Melihat MA yang sudah tak berdaya, warga semakin brutal dan menyiramkan minyak tanah ke tubuh korban lantas membakarnya hidup-hidup tanpa satu pun yang menolongnya.

Korban meninggal dengan 80% luka bakar ditubuhnya.

Sayangnya, warga baru mengetahui jika korban bukanlah pencuri melainkan tukang servis televisi yang diminta memperbaiki amplifier masjid yang rusak. (dil)

Komentar

Terbaru