Misteri Ponpes Ibnu Mas’ud, Terduga Pelaku Pembakaran Umbul-umbul Merah Putih

  • Jum'at, 18 Agustus 2017 - 15:37 WIB
  • Peristiwa
Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al Qur'an Ibnu Mas'ud.
Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al Qur’an Ibnu Mas’ud.

MANAberita.com – BENDA yang wajib ada saat hari kemerdekaan adalah umbul-umbul yang dipasang disepanjang jalan raya maupun jalan desa. Tidak hanya berwarna merah putih saja, masyarakat juga memasang umbul-umbul warna-warni guna memeriahkan perayaan HUT Republik Indonesia.

Namun warga Kampung Jami Desa Sukajaya, Tamansari, Kabupaten Bogor merasa geram lantaran menemukan umbul-umbul merah putih dalam kondisi terbakar. Kecurigaan mereka pun mengarah pada Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al Qur’an Ibnu Mas’ud terlebih beberapa saksi melihat saat umbul-umbul tersebut dibakar oleh pengurus ponpes.

Menurut keterangan warga setempat, pondok tersebut memang terkenal sangat tertutup. Santri tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan warga sekitar. Selain itu ponpes itu juga tidak pernah melibatkan warga dalam acara keagamaan di pesantrennya.

“Jadi dia selalu tertutup, santrinya ditanya, gak boleh ada yang keluar, kecuali saat waktu olahraga, ya, tapi dikawal,” kata Muhammad Iting (56), dilnsir dari TribunnewsBogor.com, Kamis (17/8/2017).

Dia juga mengatakan jika mayoritas santrinya bukan warga Bogor. “Semua orang luar Bogor enggak ada yang orang sini, warga juga enggak pernah salat di sini. Soal ajarannya, ditanya dia cuma alquran aja ngakunya,” jelasnya.

Bahkan, Iting menduga jika ponpes tersebut belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Selain Iting, Dani menginformasikan jika para santri keluar saat hari jumat saja untuk berolahraga. Begitupun dengan ibadah malam Jumat, tidak ada warga sekitar yang diundang untuk beribadah bersama. “Kalo ada ibadah malam jum’at, tidak ada ajakan kepada warga, masing-masing aja, saya juga gak tahu itu di dalemnya orang mana aja,” ujarnya.

Baca Juga:
Istana Resmi Luncurkan Logo HUT Ke-78 RI, Tema ‘Terus Melaju untuk Indonesia Maju’

Sebelumnya, kejadian ini bermula ketika warga sepakat untuk memasang umbul-umbul guna memeriahkan hari 17 Agustus. Namun pihak ponpes menolak dan sempat terjadi adu mulut sampai warga sendiri yang memasangnya di depan ponpes tersebut. Alih-alih tidak terima, pengurus ponpes pun membakar umbul-umbul itu dan ada sejumlah saksi yang melihat.

Hal itu lah yang mengundang warga Desa Sukajaya berduyun-duyun mendatangi ponpes untuk meminta pertanggungjawaban. Setiap peringatan HUT RI, pihak ponpes tidak pernah mau memasang bendera merah putih. Bahkan dengan tegas menolak bendera itu berkibar di ponpesnya. (nad)

Komentar

Terbaru