Siswi Kelas 1 SD Mengalami Trauma Lantaran Dicabuli Enam Kakak Kelasnya

  • Jum'at, 22 September 2017 - 13:36 WIB
  • Peristiwa
Ilustrasi trauma anak
Ilustrasi trauma anak

 

MANAberita.com –SEORANG siswi kelas 1 SD (Madrasyah Ibtidiyah) di Anjir Muara, Barito Kuala (Batola), mengalami trauma lantaran diduga menjadi korban pencabulan enam kakak kelasnya pada awal September 2017 lalu.

Orang tuanya baru mengetahui kejadian ini pada Sabtu (16/09/17) lalu. Saat itu sang ibu tengah pergi ke kebun dan dipanggil satu tetangganya. Tetangganya bertanya, apakah dia tau kejadian menimpa anaknya.

Sang ibu pun langsung menelepon sang ayah Burhanuddin yang tengah berada di Banjarmasin. Kaget mendengar kabar itu, Burhanuddin pun langsung pulang dan bertanya kebenaran kabar tersebut kepada istrinya. Istri pun menceritakan kabar anak mereka diperkosa oleh teman-temannya.

Burhanuddin yang mendengar kabar tersebut merasa sangat terpukul dan berniat menanyakan langsung kepada anak-anak yang di duga telah mencabuli anaknya.

Secara kebetulan para anak-anak yang disebut telah mencabuli putrinya sedang bermain sepeda dan  lewat di depan rumah.

Baca Juga:
Dihamili Oleh Ayah Kandung Dan Pamannya, Siswi SMP Ini Malah Dikasih Ibunya Obat Penggugur Kandungan

Tanpa mengulur waktu, Burhanuddin yang penasaran pun langsung menanyakan hal tersebut kepada anak-anak yang bersangkutan, dan mereka dengan lugunya mengakui apa yang mereka lakukan kepada putrinya.

Menurut pengakuan Burhanuddin “Waktu itu, ada satu anak yang sempat tak mengaku, namun setelah didesak teman-temannya, akhirnya dia turut mengaku,” ujarnya.

Mendengar kebenaran itu Burhanuddin akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsekta Anjir Muara dan anaknya sempat dibawa ke puskesmas untuk divisum. “Dari hasil visum 0.8 luka benda tumpul,” jelasnya.

Menurut Burhanuddin, saat ditemui di Kantor LBH Peradi di Jalan Banua Anyar, Kamis (21/09/17) siang, akibat kejadian itu anaknya selalu mengigau setiap malam.  “Katanya indah-indah (tidak-tidak, Red),” tutur Burhanuddin menirukan apa yang diucapkan sang anak saat mengigau.

Baca Juga:
Kasus Polio Meningkat di Pakistan Pada Tahun Ini Menjadi 18

Guru di sebuah sekolah di Batola ini tetap berusaha sabar. Kedatangan Burhanuddin ke Peradi adalah untuk meminta pendampingan atas kasus yang menimpa anak perempuannya.

Putrinya yang masih berusia enam tahun dan masih duduk di kelas 1 SD (Madrasyah Ibtidiyah) diduga telah jadi korban pencabulan enam orang kakak kelasnya. Berdasarkan keterangan sang anak,  dirinya dicabuli sekitar tiga kali.

Meski tak ada dendam di hati kepada anak-anak pelaku pencabulan kepada anaknya, Burhanuddin berharap kasus ini diusut dengan tuntas dan diproses seadil-adilnya.

“Aku ingin kasus ini sebagai pembelajaran dan jangan sampai terulang dan diselesaikan secara hukum dengan seadil-adilnya,” harapnya.

Baca Juga:
Delapan Hari Masuk Sekolah, Anak SD Ini Trauma Hingga Demam, Ada Apa Sebenarnya?

Dari keterangan sang anak, pencabulan dilakukan di belakang Kantor Desa Anjir Muara Kota Tengah RT 5 Anjir, Barit Kuala.

Sementara itu Gusti Fauziadi Ketua Usat Bantuan Hukum Peradi mengatakan pihaknya akan mendampingi orang tua dan korban. “Kita tentunya mengawal kasus ini. Kemungkinan kita juga akan datangi KPAI, karena korban trauma,” ujar Gusti Fauziadi.

Kapolres Batola melalui Kasat Reskrim AKP Sakun yang dihubungi, Kamis (21/09/17) siang membenarkan untuk kasus dugaan pencabulan ini telah mereka tangani.

“Karena korban dan yang dilaporkan adalah anak-anak, perlu hal khusus penangananannya, nantinya didampingi Bapas dan pihak-pihak terkait juga, ” ujarnya. (Int)

Komentar

Terbaru