MANAberita.com – SETIAP orang pasti pernah mendapatkan masalah dalam hidupnya. Berat tidaknya suatu masalah tergantung dengan bagaimana cara orang tersebut menyikapinya. Ada yang hanya tenggelam dalam masalah namun adapula yang bangkit dan menjadi pribadi yang baik lagi. Semua itu karena seseorang itu dapat mengambil hikmah dari sebuah masalah yang menimpanya.
Seperti halnya yang dialami mantan anggota geng motor besar (biker), Robbie Maestracci. Dari tampilannya ia tidak terlihat seperti tipikal Muslim pada umumnya. Leher, lengan, dan termasuk kepalanya yang gundul dipenuhi oleh tato. Berperawakan besar, Maestracci juga tampil dengan janggut yang lebat.
Penampilannya memang lebih mencerminkan bak seorang preman. Namun, Maestracci telah memeluk Islam saat ia mendekam di balik jeruji besi pada lima tahun yang lalu. Langkahnya menjadi mualaf itulah yang juga membuatnya menciptakan persahabatan dengan seorang pemimpin Muslim.
Maestracci mengatakan, bahwa komunitas telah memberinya kesempatan kedua. Di The Mosque Next Door SBS, Australia, mantan biker ini membuka persahabatan dengan Imam Uzair, yang mengelola Masjid Holland Park di Brisbane, Australia.
“Saya punya sejarah kriminal, saya telah dikurung di penjara. Saya merasa sangat terberkati karena saya bekerja di komunitas kami di sini, jika komunitas kami tidak terbuka terhadap saya, kemana saya akan bekerja?” kata Maestracci, dilansir dari Daily Mail, Kamis (23/11). Sejak meninggalkan penjara, Maestracci mendirikan sebuah program dukungan bagi umat Islam lainnya yang ada di tahanan penjara. Kini, program tersebut bernama Pekerja Pemuda Dewan Islam.
Menurut dokumenter tersebut, terdapat sekitar 100 tahanan Muslim di penjara Queensland. Banyak di antaranya yang Maestracci bantu melalui program imam atau penceramah di penjara.
Dua tahun setelah Maestracci masuk Islam, dia sempat ditangkap dalam serangan anti-teror. Sebelum akhirnya dakwaan terhadapnya ditarik karena kurangnya bukti.
Dia mengklaim, bahwa dia terperangkap dalam penggeberekan tersebut karena dia memiliki catatan kriminal. Ia berbicara dampak dari penangkapan itu secara keliru telah menuduhkan serangan teror tercatat dalam hidupnya. Mantan bikie ini mengatakan, bahwa satu-satunya tempat untuk menemukan Muslim yang berakhlak baik adalah di sebuah masjid.
Selain Maestracci, ada pula tahanan lainnya yang hijrah kepada Islam. Seorang tahanan berusia 21 tahun, Jesse, juga masuk Islam di balik jeruji besi. Baru2 ini, ia telah mengganti namanya menjadi Jihad. Langkah Jihad untuk masuk Islam rupanya telah membawanya menghindari barang haram narkoba. (Int)