MANAberita.com — Setan memang tak pernah henti hentinya mengganggu kita para manusia, terutama melalui sebuah bisikan. Nah melalui bisikan inilah sehingga kita sebagai manusia bisa saja terjerumus ke dalam lembah kesesatan seperti yang diinginkan oleh setan.
Tak terkecuali pada Rasulullah, dimana beliau sebagai manusia biasa juga tak pernah lepas dari bisikan setan. Maka dari itu, Rasulullah telah mewasiatkan kepada kita tentang hal ini.
Dilansir dari blog pribadi Ismiyati dari akun YouTube YtCrash Islam, berikut saran dari Rasulullah kepada kita ketika mendapat bisikan setan agar selamat darinya.
Jika setan membisikkan, “Anakmu akan mati”, maka jawablah “Semua akan mati, dan anakku akan ke surga, aku malah senang”. Dan jika dia membisikkan, “Hartamu akan musnah”, maka jawablah “Tak apalah, pertanggungjawabanku akan ringan”. Jika dia membisikkan, “Orang-orang menzalimi dirimu, sedangkan kamu tidak zalim”, maka jawablah “Siksa Allah akan menimpa orang-orang zalim dan tidak mengenai orang-orang yang baik. Aku serahkan kepada Allah SWT”. Jika dia membisikkan, “Betapa banyak kebaikanmu”, jawablah “Kejelekanku lebih banyak”. Jika dia membisikkan, “Alangkah banyak salatmu”, jawablah “Kelalaianku lebih banyak daripada salatku”. Jika dia membisikkan lagi, “Betapa banyak kamu bersedekah kepada orang-orang”, jawablah “Apa yang aku terima dari Allah jauh lebih banyak dari yang aku sedekahkan”.
Jika dia membisikkan, “Betapa banyak orang yang menzalimimu”, maka jawablah “Orang-orang yang aku zalimi lebih banyak”. Jika dia membisikkan, “Betapa banyak amalmu”, jawablah “Betapa sering aku bermaksiat”. Jika dia membisikkan, “Minumlah minuman-minuman keras”, jawablah “Aku tidak akan mengerjakan maksiat”. Jika dia membisikkan, “Mengapa kamu tidak mencintai dunia?”, jawablah “Aku tidak mencintainya karena telah banyak orang lain yang tertipu olehnya dan mereka sengsara batin, kini sebagian dipenjara dan sebagian lagi telah wafat dan berada di neraka Barzakh. Akan aku kuatkan ekonomiku, tetapi aku tidak akan mencintai harta, karena harta hanyalah alat untuk hidupku, tetapi aku hidup bukan untuk harta”.
Selain itu, banyak dari kita (yang imannya masih lemah) selalu menanyakan dalam hati ataupun bertanya kepada seseorang tentang bagaimana bentuk Allah, seberapa besar Allah dan sejak kapan Allah itu ada? Dimana semua itu juga merupakan bisikan setan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dijelaskan, “Jika kalian sampai pada pertanyaan seperti itu, Fastaid Billah maka berlindunglah kepada Allah karena itu sudah berada pada jurang kekufuran. Berhati-hatilah pada lintasan perasaan keraguan kepada Allah, dan jangan diteruskan lagi”.
Sejak kapan Allah ada? Seseorang yang dibekali akal sehat, maka akan bisa menjawab pertanyaan ini dengan mudah. Bahwa Allah itu ada sebelum kalimat “kapan” itu ada. Artinya, sebelum kalimat kapan itu ada, Allah sudah ada. Jadi, Allah tidak bisa diikat dengan kalimat “kapan”, kalimat “kapan” juga tidak bisa mengikat Allah. Sebab kalimat kapan adalah waktu dan ketetapannya, sedangkan Allah lah yang menciptakan waktu itu sendiri.
Maka berhati-hatilah kita yang mempunyai pikiran mengenai pertanyaan tentang Allah, terutama bagaimana bentuk Allah, seberapa besar Allah dan sejak kapan Allah itu ada. Karena semua itu adalah bisikan dari setan untuk menyesatkan kita. Sebab kita sebagai manusia, hanya diperintahkan untuk menjalankan perintah Allah. (Dil)