MANAberita.com — KEKERASAN terhadap anak-anak memang kerap terjadi. Tak hanya dilakukan oleh orang lain, beberapa tersangka juga merupakan kerabat dekat korban seperti ayah, ibu ataupun bibinya sendiri.
Seorang ibu memilih untuk menjadi Buruh Filipina Luar Negeri (OFW) demi kehidupan putranya yang masih berusia 2 tahun bernama John Earl agar lebih baik. Hal ini pula yang menyebabkannya harus menitipkan anak kesayangannya itu kepada paman dan bibi bocah tersebut.
Alih-alih dirawat dengan baik serta dialiri kasih sayang, John justru mengalami kekerasan yang dilakukan oleh paman dan bibinya itu.
Menurut tetangga, bocah menggemaskan itu sering mendapatkan kekerasan seperti lengan serta jari-jarinya dijepitkan ke pintu, serta memasukan cabai ke dalam makanan John.
Bahkan, pasangan itu mengancam tetangganya akan membunuh siapa pun yang berani melaporkan kekerasan yang mereka lakukan kepada keponakannya sendiri. Hal ini pula yang membuat para tetangga memilih untuk diam.
Ketika John dibawa ke rumah sakit, dokter merasa ngeri melihat banyak luka di sekujur tubuhnya. Bertindak cepat, pihak berwenang segera memanggil ibu John untuk pulang. Betapa terkejutnya wanita itu melihat darah dagingnya sudah terbujur kaku di dalam peti mati.
Peti mati JohnKetika diintrograsi, pasangan biadap itu menganiaya John karena kesal bocah tersebut kerap tidur sangat nyenyak. (Dil)
