MANAberita.com – SEORANG pria ditembak mati oleh polisi Amerika Serikat karena berjalan kaki dengan celana melorot. Bukan tanpa sebab, ternyata pria tersebut mengalami depresi setelah anak-anaknya meninggal.
Dilansir @manaberita dari laman bbc , rekaman video di mobil polisi menunjukkan Danny Ray Thomas, 34 tahun, berjalan ke arah petugas polisi di sebuah jalan di Houston, Texas, Kamis lalu lalu kemudian terdengar suara tembakan.
Petugas polisi Cameron Brewer berulang kali berteriak “berlutut!” sebelum kemudian menembak. Baik korban maupun petugas polisi itu merupakan warga kulit hitam.
Keluarga menyebut, Danny Ray Thomas menderita depresi setelah anak-anaknya meninggal.
Saat menghadiri pertemuan Dewan Kota Houston pada hari Selasa, saudara korban, Kita Thomas-Smith dengan berurai air mata mendesak para politisi untuk melakukan sesuatu untuk menghentikan “kebrutalan polisi”.
Wali kota Houston, Sylvester Turner mengatakan kepadanya, “Saya tentu saja merasakan penderitaan Anda.”
Di luar balai kota, Kita Thomas-Smith mengatakan kepada Houston Chronicle, bahwa video dashcam polisi itu menunjukkan bahwa peristiwa itu “rasanya seperti pembunuhan terencana.”
“Dia jelas berjalan, tidak berlari, menuju petugas polisi. Dan tidak bermaksud menyakiti atau melukainya.”
Polisi sedang menyelidiki penembakan itu, dan petugas yang melakukan penembakkan dinonaktifkan sementara.
Kepolisian Houston mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu bahwa Thomas ditemukan sedang berjalan di tengah-tengah sebuah persimpangan” di sebuah jalan yang ramai .
Petugas polisi Brewer melihatnya berjalan “dengan celana di pergelangan kakinya, berbicara sendiri dan memukul-mukuli kendaraan yang lewat”.
“Thomas kemudian menubruk sebuah mobil putih, sopirnya keluar dan terlibat dalam baku hantam dengan tersangka,” kata polisi Houston.
“Deputi Sheriff Harris County melihatnya dan menghentikan mobilnya untuk campur tangan.”
“Khawatir akan keselamatannya, deputi itu melepaskan senjata dinasnya, menembak, yang mengenai dada Thomas,” kata polisi Houston yang memimpin penyelidikan.
Dalam video berbeda yang diambil oleh seorang penjalan kaki dan dipublikasikan oleh Chronicle minggu lalu, menunjukkan hal lain.
Seseorang di halte bus terdengar tertawa saat mereka memperkirakan bahwa petugas akan menggunakan senjata pengejut listrik.
“Dia akan disetrum,” kata Kaaryn Young sambil merekam.
Tembakan dilepaskan.
Dia terdengar terkejut dan berteriak: “Dia menembak orang itu?
“Seharusnya dia dilumpuhkan (dengan alat kejut listrik)!”
“Dia mestinya tidak menembak orang yang di jalan itu.”
Menurut para kerabatnya, pacar Thomas membunuh dua anaknya pada tahun 2016.
Perempuan itu sedang menjalani proses hukum untuk pembunuhan itu, sementara Thomas sempat masuk penjara tiga tahun untuk pidana terkait narkoba. (Int)
Tonton videonya di sini: