MANAberita.com — POLISI memastikan aksi pembacokan yang terjadi di Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Sabtu (01/09) adalah tawuran pelajar.
Melansir Tribun Sumsel, Ia mengatakan, pelaku dan korban sudah janjian di Instagram sebelum melakukan tawuran.
“Mereka janjian lewat Instagram. Kelompok ini, kan, ada grupnya, nantangnya di Instagram,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan, Senin (03/09).
Stefanus mengatakan, pelaku dan korban diminta saling membawa gengnya masing-masing. Kedua kubu diketahui masih duduk di bangku SMA.
“Kalau korban bersekolah di SMA Muhammadiyah Slipi, lawannya gabungan sekolah-sekolah di Jaksel,” ujar Stefanus.
Sejauh ini, polisi baru mengamankan 11 terduga pelaku. Mereka masih berstatus pelajar dan di bawah usia 17 tahun.
“Yang terlibat banyak, ada 30-an. Kami lagi pilah-pilah, ada yang bawa celurit, ada yang bawa air keras,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, remaja berinisial AH (16) tewas dibacok sekelompok orang di Jalan Jenderal Soepeno, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu (01/09) dini hari.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kejadian tersebut berawal saat AH bersama rekannya yang berinisial RS berangkat menggunakan sepeda motor dari Bulungan, Blok M.
Lalu, saat melintas di Jalan Layang Permata Hijau, AH diikuti 10 orang yang diduga anggota geng motor.
“Sesampai di fly over Permata Hijau, korban diikuti 10 orang tidak dikenal menggunakan sepeda motor dengan membawa senjata tajam,” kata Argo.
Saat diikuti, AH dan RS langsung ditendang hingga terjatuh. Para anggota geng motor langsung membacok AH yang terjatuh dari motornya.
Sementara RS berhasil lolos dari serangan. RS kemudian kembali menghampiri AH yang sudah terluka parah. AH lalu dilarikan ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau, tetapi nyawanya tidak bisa tertolong.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Tamuntuan mengatakan, pihaknya telah menangkap 11 orang yang diduga terlibat dalam pembacokan yang menewaskan remaja AH (16) di Permata Hijau, Kebayoran Lama pada Sabtu (01/09).
“Kami amankan 11 orang, masih di bawah umur semua,” kata Stefanus kepada wartawan, Senin (03/09).
Stefanus membantah penyerangan itu merupakan aksi geng motor seperti yang diberitakan sebelumnya. Ia menyebut, korban dan pelaku sengaja bertemu untuk berkelahi.
“Itu tawuran pelajar, kedua kubu sudah janjian,” ujar Stefanus.
Saat diikuti, AH dan RS langsung ditendang hingga terjatuh. Para anggota geng motor langsung membacok AH yang terjatuh dari motornya. (Dil)