MANAberita.com — RASA jenuh dalam sebuah hubungan tidak harus disebabkan oleh masa pacaran yang sudah tahunan. Buktinya banyak juga pasangan yang sudah pacaran bertahun-tahun tapi tetap tahan dan mesra. Bisa karena hubungan yang memang tidak berkembang atau membosankan, bisa juga diam-diam salah satu dari kalian punya gebetan di luar sana.
Rasa bosan itu juga mudah terbaca. Seperti kamu yang sedikit-sedikit melirik HP karena bosan saat sedang ada dalam suatu acara, kamu juga bisa menemukan tanda-tanda kebosanan pasangan itu dengan kalimat-kalimat yang dia ucapkan. Kamu boleh resah dan gelisah saat pasanganmu sudah mengucapkan beberapa kalimat ini. Lebih baik segera mencari antisipasi, karena ini menandakan dia sudah jenuh padamu.
Sebelum mulai baca, tenangkan hati dulu yuk!
1. Dia yang biasanya hangat, hanya menjawab “Baik kok,” saat ditanya kabar
Tanda-tanda bosan bisa dilihat dari perubahan kebiasaan. Bila dia yang biasanya hangat dan rutin memberi kabar sedang di mana dan bagaimana kabarnya, pelan-pelan mulai berkurang intensitas obrolannya.
Bila kamu bertanya kabar, dia juga akan menjawab dengan singkat. Jadi bila dia hanya menjawab “Baik kok,” saat kamu menanyakan kabarnya, tanpa keterangan lebih lanjut dan tidak menanyakan hal yang sama padamu, itu patut diwaspadai. Tapi bila pasanganmu memang tipe-tipe orang cuek dan sedari awal jadian hingga sekarang selalu irit kata, kalimat yang satu ini bisa kamu abaikan.
2. Diajak apa-apa jawabnya selalu “Lihat nanti deh ya…”. Dan seringnya tak ada kabar lagi
Meskipun lebih sering terjadi pada cowok, namun tidak menutup kemungkinan juga tanda-tanda ini muncul pada cewek. Dulu dia semangat sekali bila diajak kencan, entah itu nonton film di bioskop atau sekadar ketemu dan ngobrol-ngobrol saja.
Namun bila dia mulai sering menjawab ajakan kencan dengan “Lihat nanti yaa…”, kamu harus mulai curiga. Sekali atau dua kali mungkin dia sedang sibuk dengan jadwal yang tentatif, tapi bila berkali-kali, mungkin dia memang malas bertemu denganmu. Apalagi bila akhirnya dia tidak pernah mengabari jadi atau tidaknya.
3. Setiap kali ditanya pendapat, jawabannya tak jauh-jauh dari “Yaudah, baiknya menurut kamu aja deh,”
Sekilas, dia terlihat begitu mengalah. Menyerahkan semua keputusan padamu dan membiarkanmu memilih yang terbaik. Tapi jangan lengah. Karena bisa saja sebenarnya dia sudah malas dan tidak peduli lagi padamu. Kamu yang menanyakan pendapatnya untuk berdiskusi, selalu dibiarkan untuk memutuskan sendiri. Jangan-jangan kalau kamu tanya “Kalau kita putus aja gimana?”, dia juga akan menjawab “Ya udah, gimana baiknya menurut kamu aja deh,”.
4. Diajak bertemu niatnya untuk melepas rindu, jawabannya malah: “Lain kali aja ya, lagi nggak pingin keluar nih…”
Kalimat ini mirip dengan kalimat “Liat nanti yaa…”. Bedanya bila kalimat “Liat nanti ya…” terkesan menggantungkan dan memberi harapan, kalimat ini lebih to the point dan langsung menolak ketemuan tanpa basa-basi.
Alasannya bermacam-macam. Mulai dari macet yang dijadikan kambing hitam, capek, ngantuk, mau tidur, sampai cuaca. Semua bisa keluar untuk menolak ajakan ketemuan. Padahal alasan yang sebenarnya, ya itu, dia mulai bosan denganmu dan hubungan kalian. Sehingga lebih baik tidak ketemuan daripada pura-pura antusias padahal terpaksa.
5. Perdebatan mudah membuatnya lelah dan bilang “Kamu maunya apa sih?”
Bagaimana dia menyikapi suatu masalah juga bisa terbaca. Bila dia sudah bosan, emosi terasa begitu dekat. Sedikit-sedikit dia akan bertanya maumu apa. Bukan karena dia perhatian, tapi karena dia jengkel dan malas luar biasa sama kamu. Sedikit-sedikit dia juga mudah marah, bahkan karena hal-hal yang sederhana. Apalagi bila dulu kamu mengenalnya sebagai sosok yang berbeda, sabar dan penuh perhatian misalnya. Perubahan sikap ini bisa menjai warning yang berbahaya. Jadi kalau dia sedikit-sedikit emosi dan bertanya “Kamu maunya apa sih?”,kamu sudah harus waspada.
6.Dulu dia suka ditanya-tanya, sekarang dia sering malas dan bilang “Nggak tau ah!” kalau kamu sudah banyak nanya
Dulu dia begitu telaten mendengarkan dan menjawab pertanyaanmu. Dulu dia tahu begitu banyaknya hal yang kamu tanyakan padanya adalah wujud dari perhatian dan rasa ingin tahu yang besar tentang hari-harinya. Lalu dia akan menjawab dengan nada menyenangkan, bercerita panjang lebar untuk menenangkanmu.
Tapi sekarang, baru bertanya dua pertanyaan tentang kegiatannya hari ini, dia sudah pasang muka bete dan menjawab “nggak tahu ah!”. Di sini, keingintahuan dan perhatianmu padanya malah membuatnya terganggu.
7. Kalau ditelepon sering bilang “Chat aja ya, jangan telepon. Lagi sibuk nih,”
Sekali atau dua kali, tentu masih bisa dimaklumi. Mungkin saja dia sedang sibuk mengejar deadline pekerjaan atau hal-hal penting lainnya. Sementara untuk ngobrol di telepon tentu butuh konsentrasi dan waktu sendiri. Tapi bila kalimat itu keluar berkali-kali, harus kamu waspadai.
Apalagi bila setelah memintamu mengirim chat saja, dia juga butuh waktu lama untuk membalasnya atau malah tidak dibalas sama sekali. Pengertian akan kesibukan pasangan memang hal yang dibutuhkan untuk menyelamatkan hubungan. Tapi bila komunikasi tersendat-sendat dan tidak lancar begitu, berarti ada masalah bukan?
8. Pada akhirnya dia akan bilang “Jangan ganggu ya? Aku mau sendiri dulu,”
Bila dia sudah mengatakan kalimat terakhir ini, kamu harus benar-benar memikirkannya. Pasti ada yang salah dengan hubungan kalian. Bila menghindar karena sedang ada masalah, itu artinya dia tidak lagi ingin membagi masalahnya denganmu. Dan bila dia memilih menghindar karena sedang tidak mood, tentu itu artinya dia tidak lagi melihatmu sebagai sosok spesial yang menyenangkan. Apapun alasannya, dia sedang tidak ingin bersamamu. Di momen ini, ada baiknya kamu mulai menguatkan hati, karena dia sudah menunjukkan tanda-tanda ingin pergi.
Banyak faktor yang bisa membuat pasangan menunjukkan gelagat-gelagat bosan seperti di atas. Bisa jadi hubunganmu dengannya memang tidak sehat. Bisa juga kalian pacaran sudah terlalu lama dengan kegiatan yang begitu-begitu saja. Tapi bisa pula, dia sedang melihat seseorang di luar sana. Bila alasannya yang pertama dan kedua, kamu masih boleh berharap untuk mempertahankan hubungan dengan memperbaiki apa yang salah. Tapi bila alasannya yang kedua, tentu kamu sudah tahu apa yang seharusnya dilakukan. (Zee)