MANAberita.com — PENYEBAB pasti kanker rahim masih belum diketahui. Meski begitu, ketidakseimbangan hormon dan paparan berlebih hormon estrogen pada dinding rahim diduga memiliki pengaruh penting. Kondisi ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa hal berikut
95% penderita kanker rahim wanita di atas 40 tahun
Terapi Hormon dan Pengobatan Tertentu
Wanita yang menjalani terapi hormon (pemberian estrogen) selama bertahun-tahun atau setelah menopause lebih mungkin menderita kanker rahim.
Selain itu, beberapa pengobatan kanker (seperti kanker payudara, kanker ovarium) juga dapat memicu munculnya kanker ini. Pengobatan bisa berupa terapi radiasi atau penggunaan tamoxifen. Tamoxifen adalah obat untuk mengobati dan mencegah kanker payudara.
Usia
Risiko terkena kanker rahim meningkat seiring bertambahnya usia. Pasalnya, lebih dari 95% penderita kanker rahim adalah wanita berusia di atas 40 tahun. Kanker rahim juga lebih sering ditemukan pada wanita menopause.
Obesitas dan Pola Makan
Obesitas dapat memicu kanker rahim karena estrogen bisa diproduksi oleh jaringan lemak. Tak hanya itu, pola makan tinggi kadar lemak, terutama kaya daging merah, juga meningkatkan risiko terjadinya kanker rahim serta kanker usus besar.
Diabetes
Penderita diabetes meningkatkan risiko menderita kanker rahim
Diabetes bisa meningkatkan hormon insulin dalam tubuh yang secara tidak langsung turut meningkatkan kadar estrogen.
Durasi Menstruasi yang Lebih Lama
Paparan estrogen pada dinding rahim dapat terjadi saat menstruasi. Oleh karena itu, semakin banyak jumlah menstruasi yang dialami seseorang dalam hidupnya semakin berisiko ia terkena kanker rahim.
Kondisi ini bisa terjadi pada wanita yang mengalami menstruasi pertama pada usia muda (di bawah 12 tahun), ataupun saat menopause datang terlambat.
Alasan Genetik
Wanita lebih mungkin mengalami kanker rahim saat memiliki hubungan kekerabatan dengan penderita kanker ini juga, kanker kolorektal dan kanker payudara.
Risiko kanker rahim juga dapat meningkat karena konsumsi pil KB, penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, riwayat tumor ovarium, ataupun pernah mengalami menstruasi tidak teratur, kondisi tidak subur, serta endometrial hyperplasia (penebalan pada dinding rahim). (Dil)
(Sumber: Okaydoc)