MANAberita.com — ISU penculikan anak tengah booming di media sosial. Usai tahun 2016 kemarin, tampaknya kasus gembar-gembor penculikan kembali menyebar.
Di media sosial, tak jarang ada yang langsung mempercayai kabar tentang penculikan anak yang beredar tanpa memastikan apakah kabar tersebut benar atau salah.
Seperti kasus seorang guru ngaji yang tewas diamuk massa karena dituduh sebagai penculik anak. Ialah Bapak Muslih yang tewas pada Jumat (02/11) malam kemarin di Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Melansir Yuni Rusmini, Muslih merupakan salah satu guru ngaji atau ustad di sebuah pesantren yang aktif pada tahun 1999 hingga 2004. Bahkan, pria ini juga dikenal sebagai orang yang cerdas dan mendalami banyak kitab kuning.
Entah karena apa, ia justru mengalami gangguan jiwa. Belum diketahui bagaimana kronologi awalnya Muslih bisa dianiaya massa hingga akhirnya meregang nyawa.
Saat diautopsi, diketahui tengkorak kepalanya pecah. Hingga kini, polisi baru mengangkap 3 tersangka pengeroyokan dan akan terus melakukan penyelidikan.
Kini, jenazah Muslih sudah dikubur pada Sabtu (03/11) pagi. Semoga tidak ada lagi korban akibat kabar-kabar hoax yang beredar. (Alz)