MANAberita.com — SAMA seperti kutu rambut dan kutu badan, kutu pubis atau kutu yang berdiam di seputar alat kelamin juga bisa menimbulkan masalah. Bentuk kutunya pun mirip, yaitu tipis, tidak memiliki sayap, dan termasuk serangga parasit yang menyerap darah manusia untuk bertahan hidup. Kutu kemaluan tidak dapat terbang ataupun meloncat. Serangga ini umumnya ditemukan di rambut kemaluan atau area genital manusia.
Namun, pada beberapa kasus, kutu kemaluan juga bisa menetap di kumis, janggut, bulu ketiak, dan alis. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, jika ditemukan pada alis atau bulu mata anak, maka hal itu bisa menjadi indikasi bahwa anak tersebut mengalami paparan atau kekerasan seksual.
Untuk tahu lebih dalam tentang kutu kelamin, berikut penjelasan lengkapnya!
Bagaiaman Kutu Kemaluan Beranak pinak?
Kutu pubis berkembang melalui tiga tahap, yaitu telur, anak (nymph), dan kutu dewasa. Telur kutu berbentuk oval dan berwarna kuning hingga putih. Kutu kemaluan sangat kecil dan sulit dilihat, terutama karena menempel di tangkai rambut pubis.
Satu telur kutu dapat menetaskan 6-10 anak kutu dan hanya dibutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga minggu untuk tumbuh menjadi kutu dewasa. Ketika sudah tumbuh dewasa, kutu kemaluan berubah warna menjadi sedikit gelap atau putih keabu-abuan. Kutu dewasa memiliki enam kaki dan memperoleh makanan dengan mengisap darah manusia.
Gejala Kamu Memiliki Kutu Kemaluan
Kamu bisa saja memiliki kutu kemaluan dan tidak merasakan gejala apapun, terutama kalau jumlahnya sedikit atau masih berbentuk telur. Biasanya, gejalanya baru terasa beberapa minggu setelah telur menetas.
Beberapa gejala kutu kemaluan yang paling umum adalah:
Gatal: banyak orang yang memiliki kutu kemaluan sering merasa gatal di organ intim. Rasa gatal ini biasanya bertambah parah di malam hari, ketika kutunya bertambah aktif dan memasukkan kepala mereka ke folikel rambut kemaluan untuk menyerap darah.
Darah di celana dalam: adanya sedikit bercak darah di celana dalam bisa mengindikasikan Kamu memiliki kutu kemaluan.
Inflamasi atau peradangan: reaksi alergi terhadap protein di air liur kutu kemaluan dapat menyebabkan organ intim meradang dan gatal. Kalau digaruk, kutu kemaluan bisa tersebar lebih luas dan meningkatkan risiko infeksi bakteri.
Perubahan warna: bercak-bercak kebiruan bisa muncul di paha, bokong, dan abdomen bagian bawah.
Iritasi alis: kalau anak-anak tertular kutu kemaluan, biasanya mereka mengalami iritasi atau infeksi di kelopak mata dan alis (blefaritis).
Kamu patut curigai kalau sering mengalami gatal di area rambut kemaluan. Tapi, untuk mengkonfirmasinya, Kamu perlu cek penyebab pastinya ke dokter. Kutu bisa diketahui dengan pemeriksaan fisik di organ intim.
Atau dokter membutuhkan bantuan cahaya ultraviolet atau mikroskop untuk melakukan diagnosis akurat. Biasanya, dokter juga akan memeriksa jika Kamu memiliki penyakit menular seksual tertentu. Kalau kasusnya ada pada anak, biasanya dokter akan memeriksa bulu mata anak menggunakan kaca khusus.
Bisa Menular Enggak?
Siapapun bisa memiliki kutu kemaluan. Mayoritas kasus kutu kemaluan disebabkan oleh kontak seksual, ketika kutu berpindah dari rambut kemaluan satu orang ke rambut kemaluan orang lain. Tapi, kontak seksual bukan satu-satunya cara penularan kutu kemaluan, lho!. Lewat kontak tubuh atau sentuhan pun kutu kemaluan bisa menular.
Kamu bisa tertular dengan memakai baju atau handuk dari orang yang memiliki kutu kemaluan. Namun, Kamu tidak akan tertular kutu kemaluan hanya dengan menggunakan toilet umum. Pasalnya, kutu kemaluan hanya bisa bertahan hidup di suhu hangat, seperti tubuh manusia. Selain itu, kutu kemaluan tidak memiliki kemampuan untuk berpindah ke toilet.
Cara mencegahnya tentu saja dengan menghindari perilaku seksual berganti-ganti pasangan. Bukan hanya kutu, Kamu rentan tertular penyakit menular seksual yang jauh lebih berbahaya.
Selain itu, rajin bersihkan area kelamin agar bebas kutu. Kalau Geng Sehat sering mengalami sensasi gatal di organ intim, sebaiknya periksakan ke dokter. Kalaupun dokter mendiagnosis Geng Sehat memiliki kutu kemaluan, tidak perlu khawatir. Pasalnya, serangga ini tidak menimbulkan penyakit tertentu. (Zee)