Google Artificial Intelligence Projects
MANAberita.com – DALAM sebuah makalah terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature menyebut bahwa kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ciptaan Google bisa memprediksi kapan seseorang akan meninggal dunia dengan akurasi hingga 95 persen!
Hal ini bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan tersebut dengan memasukkan data catatan kesehatan elektronik milik seseorang. Selanjutnya, dengan model pembelajaran dan perhitungan yang mendalam, maka akan didapatkan hasil prediksi yang secara substansial berakurasi tinggi.
Bukan untuk menakuti
Dirangkum dari Futurism, dalam uji coba penelitian ini, para peneliti menggunakan data dari 216.000 pasien dewasa dari dua rumah sakit di Amerika Serikat.
Hasilnya, para peneliti bisa menunjukkan bahwa hasil perhitungan algoritma ini bisa memprediksi kapan seorang pasien harus dirawat di rumah sakit hingga waktu kematiannya.
“Kami tertarik untuk memahami apakah pembelajaran yang mendalam dapat menghasilkan prediksi yang valid diberbagai macam masalah dan hasil klinis,” tulis para peneliti dalam laporan mereka dikutip dari Fox News.
“Oleh karena itu, kami memilih hasil dari domain yang berbeda, termasuk hasil klinis yang penting (kematian), ukuran standar kualitas perawatan (readmission), ukuran pemanfaatan sumber daya (lama tinggal), dan ukuran pemahaman masalah pasien (diagnosis),” imbuh mereka.
Meski bisa digunakan untuk memprediksi kematian seseorang, namun kecerdasan buatan ini bukan untuk menakut-nakuti. Tapi justru sebaliknya, teknologi tersebut akan digunakan oleh para ahli untuk memprioritaskan perawatan pasien, menyesuaikan rencana perawatan, hingga menangkap keadaan darurat medis yang terjadi.
Pada saat penerimaan, rata-rata memiliki 137.882 token (potongan data terpisah yang kami definisikan di bagian metode), yang meningkat secara nyata selama pasien tinggal hingga 216.744 saat pulang. Kotak kotak ini menampilkan jumlah data (pada skala log) di EHR, bersama dengan variasi temporal di sepanjang jalan masuk. Kami mendefinisikan token sebagai elemen data tunggal dalam catatan kesehatan elektronik, seperti nama obat, pada titik waktu tertentu. Setiap token dianggap sebagai prediktor potensial oleh model pembelajaran mendalam. Garis di dalam kotak mewakili median, kotak mewakili rentang interkuartil (IQR), dan kumisnya 1,5 kali IQR. Jumlah token meningkat terus dari masuk ke debit. Saat pulang, jumlah token rata-rata untuk Rumah Sakit A adalah 86.477 dan untuk Rumah Sakit B adalah 122.961
Next…. Tingkat Akurasi yang sangat tinggi….