7 Cara Taaruf Dalam Islam Untuk Mendapatkan Pasangan Terbaik

  • Jum'at, 22 Februari 2019 - 22:33 WIB
  • Religius
Ilustrasi
Ilustrasi

MANAberita.com — TAARUF merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita, terutama masyarakat muslim. Taaruf bisa diartikan sebagai mengenalkan diri dengan baik. Ada pula yang menyebutkan berkenalan dengan orang lain.

Pada intinya taaruf merupakan interaksi yang dilakukan antara dua orang atau lebih dengan disertai maksud dan tujuan tertentu. Kini taaruf lebih mengarah pada percintaan yang ditunjukkan bagi mereka yang sudah siap berumah tangga, namun sebelum melaksanakan hal tersebut mereka diberikan waktu untuk saling mengenal satu sama lain dengan tata cara yang dianjurkan oleh Islam.

Dalam ajaran Islam, taaruf memiliki banyak manfaat dan tujuan yang jelas. Selain itu, taaruf bisa menghindari seseorang dari hal-hal negatif karena tak dianjurkan bagi mereka yang sedang menjalan taaruf pergi berduaan. Jika ingin bertemu saja harus ada orang lain yang menemani, baik orang tua maupun saudara. Hal ini dianggap sangat sangat aman dan jauh dari maksiat.

Selama menjalin proses taaruf pastinya pria atau wanita memiliki kewajiban mencari tahu sebanyak-banyaknya mengenai satu sama lain dalam waktu singkat. Hal ini disebut dengan masa penjajakan sebelum menikah. Taaruf juga dianggap sebagai masa saling bertukar informasi mengenai satu sama lain. Informasi yang dimaksud seperti kekurangan dan kelebihan harus disampaikan pasangan yang menjalan taaruf. Jika keduanya sudah merasa cocok satu sama lain, maka tahap selanjutnya adalah khitbah atau lamaran. Usai lamaran, ijab kabul dan pesta pernikahan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Baca Juga:
Apa Hukum Tidak Menepati Janji Untuk Menikahi?

Buat kamu yang ingin atau dalam masa taaruf berikut ini ada beberapa cara taaruf yang dilansir dari brilio.net.

  1. Datangi orangtuanya langsung.

Proses taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Jika pacaran si cowok akan mendekati cewek idamannya. Cowok akan mengutarakan perasaannya kepada si cewek. Dalam Islam, hal tersebut tak diperbolehkan. Oleh karenanya, jika ada seorang pria tertarik pada seorang wanita. Mereka dianjurkan untuk langsung menemui kedua orangtua si cewek dan mengutarakan niat baiknya.

Setelah kamu berhasil mendekati orangtuanya, bukan berarti bisa mendekati wanita idaman begitu saja. Semua masih memiliki tata cara khusus. Kamu tidak boleh terlalu intens berkomunikasi seperti chatting atau teleponan. Hal ini dilakukan agar kedua belah pihak bisa saling menjaga dan tidak menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.

  1. Saling menjaga komunikasi.

Menjalani taaruf cukup dengan saling mengingatkan seperti menanyakan perihal dirinya. Misalnya hal apa yang disukai dan tidak disukai. Semua itu merupakan proses dalam menjalani taaruf yang benar. Tak dianjurkan untuk selelu bertemu bahkan saling mengirim pesan melalui sesering mungkin. Sesekali jika ada yang ingin disampaikan, boleh menelepon atau mengirim pesan. Namun lebih baik lagi jika itu adalah hal penting. Ajak keluarga atau teman dekat untuk menyambangi ke rumah si cewek agar pesan tersebut dapat disampaikan dengan jelas.

Baca Juga:
Istri-Istri Rasulullah SAW : Aisyah binti Abu Bakar
  1. Tak boleh saling bertemu jika hanya berdua.

Setelah mendapat restu dari orangtua si cewek, bukan berarti kamu bisa bertemu dan mengajaknya jalan-jalan. Pertemuanmu harus selalu ditemani, baik orangtuamu maupun orangtua si cewek. Kedua belah pihak harus saling menjaga dan menghargai sebagai manusia.

Apa sih yang dibahas dalam pertemuan jika ditemani seperti itu? Hal ini menjadi pertanyaan banyak orang. Kamu tak perlu bingung, karena dalam taaruf melakukan pertemuan berarti ada sesuatu yang hendak dibicarakan, misalnya saja membahas persiapan yang akan dilakukan. Apa saja syarat-syarat yang harus dipersiapkan. Semua dibahas saat bertemu.

  1. Salat istikharah.

Sebelum menikah, keduanya dianjurkan untuk terus meminta petunjuk dari Allah. Dalam pandangan Islam, apa yang kita lihat belum tentu mendapat rida dari Allah. Oleh karenanya, ketika sudah memutuskan untuk menikah dan merasa sudah cocok dengan seseorang. Tetaplah meminta petunjuk dari Allah.

  1. Jarak taaruf dan khitbah tak boleh terlalu lama.

Taaruf itu nggak boleh terlalu lama seperti pacaran yang sampai bertahun-tahun. Dalam Islam tidak diperbolehkan berpacaran. Dalam Islam, jika taaruf dilakukan dalam waktu lama akan sangat merugikan pihak wanita. Oleh karenanya, jika kamu sudah mengambil keputusan untuk taaruf maka kamu sudah siap untuk menikah.

Baca Juga:
Astagfirullah! Lagu Ini Gunakan Ayat Al-Quran Sebagai Backsound, Warganet Minta Report

Sebenarnya, jarak antara taaruf dan khitbah itu sekitar 1-3 minggu saja. Terlalu singkat memang, namun itulah aturan dalam Islam yang benar. Terlalu lama taaruf akan berdampak pada hal-hal negatif nantinya.

  1. Tetap jaga jarak meski sudah sepakat untuk menikah.

Meski kedua belah pihak keluarga sudah sepakat tentang hari pernikahan, calon pasangan tetap harus menjaga jarak. Mereka tak dianjurkan untuk sering bertemu apa lagi jika berdua. Segala sesuatu sudah dibicarakan saat pertemuan keluarga. Apa saja yang harus dipersiapkan? Jadi semua diangap sudah beres. Tinggal menunggu dan saling mempersiapkan diri serta menjalankan tugasnya masing-masing.

  1. Akad atau pernikahan.

Jika semua persiapan dijalankan dengan baik. Tiba saatnya untuk menikah. Tak perlu mewah, dalam Islam pernikahan mewah bukanlah hal wajib yang harus dilakukan. Pernikahan dilakukan dengan semampunya saja. (Dil)

(Sumber: Brilio)

Komentar

Terbaru