MANAberita.com — KEPALA Budi Hartanto, guru korban mutilasi di Blitar Jawa Timur hingga kini belum ditemukan.
Melansir Pojoksatu, polisi masih melakukan terus melakukan pencarian di sekitar lokasi penemuan mayat Budi Hartanto area Sungai Lahar Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Pencarian kepala Budi Hartanto dipimpin langsung oleh Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar.
Kapolres didampingi Kasat Reskrim, AKP Heri Sugiono dan Kapolsek Udanawu, AKP Wahyu Satrio Widodo, menyisir sungai untuk mencari kepala Budi Hartanto. Namun hasilnya masih nihil.
“Kami mencari bagian tubuh korban yang hilang. Tapi, belum membuahkan hasil,” kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar.
Ia menambahkan, pencarian kepala Budi Hartanto masih difokuskan di sekitar lokasi penemuan jasad korban.
Budi Hartanto sendiri telah dimakamkan tanpa kepala. Rencananya, jika kepalanya sudah ditemukan, akan langsung dimakamkan di lokasi pemakaman Budi.
14 Saksi Diperiksa
Informasi yang beredar, korban memiliki pasangan sejenis atau LGBT. Diduga, pasangannya itulah yang menghabisi warga Keluarahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu.
Namun polisi belum bisa menyimpulkan apakah korban dibunuh oleh pasangan gay atau bukan. Saat ini, polisi masih fokus memeriksa saksi-saksi.
Sebanyak 14 saksi telah diperiksa kepolisian. Para saksi itu terdiri terdiri dari keluarga korban, teman korban dan beberapa warga yang menemukan mayat korban mutilasi di dalam koper tersebut. Saksi-saksi itu berasal dari wilayah Kediri dan Blitar.
“11 saksi itu dari Kediri dan tiga dari Blitar,” kata Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono, sebagaimana dilansir Radar Tulung Agung.
Heri menjelaskan, 14 saksi yang sudah diperiksa itu rata-rata merupakan teman korban. 11 saksi itu di antaranya merupakan orang-orang yang pernah berhubungan dekat dengan Budi (korban).
“Atau teman dekat Budi. Baik itu teman yang berasal dari Kediri maupun dari Nganjuk,” katanya.
Sedangkan tiga saksi yang orang lain, itu merupakan warga Blitar. Yakni saksi yang menemukan mayat korban mutilasi tersebut.
“Semua sudah kami lakukan pemeriksaan gabungan. Baik itu oleh anggota Polres Kediri Kota, Kediri Kabupaten dan Polres Blitar Kota,” terang perwira berpangkat tiga balok di pundak ini.
Lalu, apakah juga ada teman dekat korban dari Blitar, jelas Heri, untuk sementara belum ada. Namun demikian, polisi masih tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menguak siapa pelaku mutilasi tersebut.
“Kami terus membuka informasi dari teman dekat korban. Siapa saja yang pernah berhubungan dengan Budi (Korban). Itu yang masih kami lakukan penyelidikan lebih dalam lagi,” ujar polisi ramah ini.
Diberitakan sebelumnya, sebuah koper hitam diduga berisi mayat menggegerkan warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Rabu (3/4). Koper itu ditemukan di pinggir kali bawah jembatan Jalan Raya Blitar-Kediri. Tepatnya di sisi timur jembatan.
Koper itu ditemukan oleh warga sekitar jembatan sekitar pukul 08.00. Warga yang menemukan langsung melaporkannya ke perangkat desa dan meneruskannya ke Polsek Udanawu.
Sosok korban dikenal seorang pribadi yang baik dan ramah. Korban juga dancer (penari) dan sering melatih. Di rumah, dia juga memiliki sanggar tari sendiro. Dia juga tercatat sebagai seorang guru honorer di salah satu Sekolah Dasar (SD) negeri. Bahkan, juga memiliki usaha cafe di Kediri. (Alz)