MANAberita.com — RAHMAD Bhayangkara, pelajar SMK Bhakti Ibu 3 Palembang akhirnya terungkap siapa pelakunya.
Pelaku bernama Bambang dan Suwansa, sedangkan dua pelaku lainya Andika dengan Botak masih buron.
Kapolsek Talang Kelapa, Kompol Irwanto mengatakan, selain menangkap Bambang dan Suwansa, polisi juga meringkus PN sebagai penadah kendaraan sepeda motor milik korban Rahmad.
Melansir Tribun Jambi, tiga pelaku itu menceritakan perannya masing-masing, dimana otak pelakunya adalah AN (Andika) yang saat ini masih buron bersama dengan rekannya BO (Botak).
“Ini ide AN Pak, katanya setelah korban sampai kerumah AN kita ambil saja motor anak ini, terus saya khilaf ayo kata saya” terang Bambang.
Dikatakannya, bahwa mereka tidak mengenal korban, hanya saja kenal karena Andika yang biasanya melakukan jual beli motor online sehingga terjadilah pertemuan antara pelaku dan korban.
“Kami tidak kenal dengan korban, Andika itu biasa jual beli motor online yang hendak dijualnya motor satria FU,” lanjutnya
Setelah bertemu dengan korban para pelaku memerankan perannya masing-masing dimana saat itu AN dan BO menjerat korban dengan selang sehingga korban terjatuh
“AN narik bagian kiri dan BO kanan, korban sempat melawan lalu diinjak bagian leher dan saya pukul pakai balok satu kali dibagian belakang kepalanya sampai korban kembali jatuh dan dijerat pakai selang,” jelasnya
Bambang mengungkapkan, ide menenggelamkan korban kedalam sumur adalah atas kesepakatan mereka bertiga.
Sementara itu, tersangka lainnya yaitu Suwansa yang tak lain merupakan saudara kandung Bambang terlibat dalam penjualan motor di Babat Toman Sekayu
Sedangkan PN terlibat sebagai penadah sepeda motor korban. Hal lain juga diungkapkan Bambang, dimana motor korban dijual seharga Rp 2,5 juta.
“Saya dapat bagian Rp.600 ribu,” ungkapnya
Hingga saat ini aparat kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap dua pelaku yang masih buron salah satunya AN sebagai otak pelaku.
Sejak kemarin tersangka yang menghabisi nyawa Rahmad Bhayangkara (16) siswa SMK Bhakti Ibu 3 Palembang, telah diamankan aparat kepolisian, namun sebagian masih buron.
Sebagai keluarga korban, Bronto Kesuma meminta agar pelaku diberikan hukuman mati.
“Tegakkan hukum sebarat-beratnya dan seadil-adilnya bila perlu hukuman mati,” tegas Bronto.
Ia juga mengatakan, sejak tadi malam dipanggil oleh Kapolsek Talang Kelapa untuk diminta keterangan.
“Pelaku ditangkapnya kemarin, total ada empat, dua masih DPO. Satunya penadah si PN, pelakunya BS dan SW,” terangnya.
Dikatakannya, dua orang pelaku ditangkap di wilayah Tanjung Telang Prabumulih, masing-masing ditangkap di rumah mertuanya yang letaknya tidak berjauhan.
Kemudian dilakukan pengembangan sehingga diamankan barang bukti sepeda motor dan Handphone milik korban.
“Tersangka menunjukan motor almarhum di Sekayu,” ungkapnya
Hingga saat ini aparat kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang masih buron.
Mayat seorang siswa SMK di Palembang, Rahmad Bhayangkara ditemukan di sebuah sumur milik warga di Perumahan Handayani Kelurahan Sukajadi Banyuasin, pada Jumat lalu.
Sebelumnya ditemukan, Rahmad sudah hilang 4 hari tak ada kabar.
Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Irwanto menjelaskan, penemuan mayat laki-laki saat ini diduga merupakan korban pembunuhan.
“Mayat ditemukan di dalam sumur yang terletak di Perum Handayani,” ujarnya.
Korban bernama Rahmad seorang pelajar.
Diketahui korban beralamt di Sukarejo, Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Sukarami.
Penemuan mayat sekira pukul 15.30 mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya penemuan mayat di sumur.
Berdasarkan hasil olah TKP di duga merupakan korban pembunuhan.
Pada saat di evakuasi dari sumur kondisi korban dalam keadaan tidak bernyawa dan terbungkus oleh selimut yang di dalam selimut ada ditemukan 20 batu bata sebagai pemberat.
Kemudian tangan korban terikat oleh selang air.
Kondisi korban sudah membusuk diperkirakan sudah 4 hari.
Hal itu berdasarkan keterangan keluarga korban yang melaporkan kehilangan keluarganya dari hari Senin (29/07) pukul 20.00.
Diduga batu yang digunakan bersama selimut itu sebagai pemberat agar tubuh Rahmad tetap tenggelam di dasar sumur.
Pembunuhan seperti ini mirip dengan film-filme Hollywood dengan tema mafia.
Tampak para pelaku melakukannya dengan sangat sadis dan penghilangan jejak ini dilakukan dengan terencana.
Pertama kali ditemukan oleh saksi Eka Susanti pada saat akan memulung botol plastik, kemudian mencium bau basuk dari arah sumur.
Barang yang diamankan di sekitar TKP yaitu satu pasang sandal jepit, warna hitam merk swalow
Satu buah kunci T, dua buah korek api, satu buah bong plastik, dan satu buah palu. (Alz)