MANAberita.com — KISAH seorang gadis asal Palembang yang sebut saja bernama Putri, awalnya begitu menyedihkan. Pasalnya, ia dicampakan begitu saja oleh tunangannya dengan alasan dirinya tak lagi perawan.
Putra, sang tunangan meninggalkan Putri begitu saja, padahal, pernikahan mereka sudah di depan mata. Sebelum ditinggalkan, Putra sudah lebih dulu memoroti uang Putri.
Mulanya, Putra dan Putri kenal pada tahun 2014 lalu. Keduanya sempat dekat, sebelum akhirnya Putra menghilang dan berpacaran dengan wanita lain.
Seolah pasrah, Putri pun ikhlas pria pujaannya memilih wanita lain. Nasib, keduanya kembali dipertemukan secara tak sengaja dan akhirnya memutuskan untuk berpacaran.
Sebelum bertunangan, Putri menceritakan tentang masa lalunya pada Putra. Termasuk statusnya yang sudah diperawani mantan pacarnya.
Saat itu, Putra mengatakan siap menerima Putri apa adanya dan tetap akan menikahinya walaupun Putri tak lagi perawan.
“Katanya waktu itu, aku terima kamu apa adanya, toh aku juga banyak kekurangan,” jelas Putri.
Kilas balik, Putra sendiri juga bukan pria baik-baik. Sejak SMP, pria bertubuh tinggi dan agak kurus ini sudah ‘akrab’ dengan narkotika. Parahnya, Putra sendiri pernah menjual temannya ke pria hidung belang, alias menjadi muncikari.
Karena cinta, Putri juga siap menerima Putra apa adanya dengan harapan, mereka sama-sama saling memperbaiki diri.
Pertunangan pun digelar. Semuanya terasa baik-baik saja. Bahkan, keduanya pun sudah tak sabar mempersiapkan pernikahan mereka.
Seolah memanfaatkan momen persiapan pernikahan, Putra mulai berani ‘meminjam’ uang pada Putri.
Mulanya beralasan untuk membeli perlengkapan pernikahan mereka, hingga untuk keperluan pribadi Putra. Bahkan, Putra tak malu meminta uang pada Putri untuk membayar listrik dan air di rumahnya.
Jutaan Rupiah uang Putri habis ‘dipinjam’ Putra, namun tak ada sepeser pun uangnya yang dikembalikan.
3 bulan jelang pernikahan, sikap Putra tiba-tiba berubah. Tak ada lagi antusias pada Putri. Bahkan, untuk sekedar komunikasi dan bertemu dengan tunangannya saja sudah malas.
Puncaknya, Putra tiba-tiba memutuskan hubungan dengan Putri. Berdalih berubah pikiran, Putra mengatakan tak ingin mengecewakan orang tuanya karena menikahi wanita tak lagi perawan.
“Katanya, lebih baik aku nikahi janda deh daripada kamu. Janda kan sudah jelas jika pernah bersuami. Kalau kamu, belum pernah bersuami tapi tak lagi perawan,” ungkap Putri, sedih.
Akhirnya, putri mengiyakan permintaan Putra, pertunangan mereka pun kandas. Pernikahan yang ada diambang mata pun harus dibatalkan.
Berbulan-bulan sedih dan kebingungan mencari tahu alasan Putra memutuskannya, Putri akhirnya mengetahui jika Putra memiliki pacar selain dirinya. Diam-diam, Putra mempunyai selingkuhan dan memutuskan untuk memilih wanita itu.
Dadanya sesak, air matanya tumpah. Namun, Putri berusaha mengikhlaskan semua kejadian itu. Belum jodoh, katanya menghibur diri.
Selang 3 tahun kemudian, Putra tiba-tiba menampakan diri pada Putri. Pria itu langsung menangis dan meminta maaf atas perbuatannya dulu. Bahkan, Putra ingin Putri kembali dan menjadi istrinya.
Tentu saja permintaan tersebut ditolak putri. Masih terasa sakitnya ditinggalkan tanpa alasan yang masuk akal.
Berkali-kali, bahkan Putra nekat memaksa Putri untuk kembli padanya. Sekuat itulah Putri menghindari mantan pacarnya.
Hingga, suatu saat Putra menghilang dan tak lagi mengejarnya. Saat itu pula terkuak kabar jika Putra masuk penjara.
Bukan tanpa alasan, ia dipenjara karena terkena sindikat penjualan wanita dan kedapatan memiliki narkoba. Kedua kakinya dihadiahi timah panas oleh polisi karena berusaha melarikan diri
Parahnya lagi, Putra juga dilaporkan oleh 3 wanita yang mengaku telah dihamilinya namun enggan bertanggung jawab.
Keluarga Putra pun dijauhi tetangga dan sanak saudara karena dianggap telah mempermalukan keluarga besar.
Kini, Putra hanya bisa menyesali perbuatannya yang telah dzolim kepada Putri.
Saat ini, Putri tengah bahagia bersama kekasih barunya. Pria yang mencintai Putri apa adanya dan begitu menyayanginya. Keduanya akan melangsungkan pernikahan di bulan ini.
“Dia meninggalkan saya sesuka hati dan tanpa alasan, lalu kenapa saya harus menerimanya kembali untuk sebuah alasan?” Tutup putri sembari tersenyum manis. (Dil)