MANAberita.com – MENJALANKAN bisnis online kini bisa meningkatkan profit atau pendapatan. Akan tetapi, salah satu upaya pendorong profitabilitas dan keberlanjutan usaha saat ini adalah dengan tidak ketinggalan teknologi yang tengah berkembang. Salah satu upayanya adalah penyesuaian terhadap target pasar.
Sebagai contoh bisnis online yang banyak memanfaatkan pemsaran daring adalah kuliner. Berupa layanan pesan antar makanan dengan ojek online maupun kampanye di media sosial.
Faktanya, saat ini masih banyak para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang masih belum menjalankan bisnis online dengan menyesuaikan perkembangan teknologi terkini.
Chief Public Policy and Government Relations Gojek Group, Shinto Nugroho mengungkapkan, Gojek melalui layanan Go-Food telah berkontribusi kepada ekonomi nasional hingga Rp55 triliun. Hal ini berdasarkan riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB Ul).
“Riset itu menyatakan bahwa kontribusi ekosistem Gojek terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp 55 triliun. Dengan asumsi 100 persen persen mitra aktif,” papar Shinto di Jakarta dilansir dari wartaekonomi.
Shinto menjelaskan, dari hasil riset tersebut juga menyatakan, sebanyak 93 persen para UKM mitra Go-Food mengalami peningkatan transaksi penjualan dibandingkan sebelum bergabung menjadi mitra Go-Food.
Kemudian, sebanyak 85 persen para mitra tersebut menginvestasikan dana yang dihasilkan dari penjualan Go-Food untuk mengembangkan usahanya.
Sementara itu, guna terus mendorong para UKM di Indonesia naik kelas, Gojek bersama pemerintah tengah menjalankan program pelatihan bagi para mitra UKM. Hal ini agar mereka naik kelas dan mampu mengaplikasi bisnis dengan baik.
“Gojek memberikan kesempatan kepada mereka (UKM) untuk berkembang dengan memanfaatkan teknologi kelas dunia dari Gojek,” papar Shinto.
Dimulai dari Januari 2019 lalu, hingga Agustus 2019 ini Gojek telah memberikan pelatihan kepada 14 ribu UKM di 17 kota bersama 26 komunitas dan institusi pemerintah.
Adapun, program Gojek Wirausaha merupakan program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh Gojek kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka.
Program ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis. Hal ini agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar bisa menjadi naik kelas dengan masuk ke dunia digital.
Sementara itu, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, persaingan bisnis saat ini semakin ketat. Hingga merambah dunia digital, Indonesia dengan jumlah UKM terbesar harus menjadi tuan rumah di negara sendiri, jangan sampai pemanfaatan teknologi tidak sama sekali menyentuh UKM Indonesia.
“Potensi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM di Indonesia. Ini supaya, kita bisa terus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami berharap melalui Gojek Wirausaha Gerakan Online Nusantara ini, UMKM kreasi anak bangsa dapat lebih kreatif dan mandiri,” kata Triawan.