Dihukum Lari Keliling Lapangan Karena Datang Terlambat, Siswa SMP di Manado Meninggal Dunia

  • Rabu, 02 Oktober 2019 - 13:57 WIB
  • Viral
ilustrasi

ilustrasi

MANAberita.com – SUNNGGUH  tragis apa yang dialami siswa SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Fanly Lahingide (14). Fanly yang teridentifikasi tinggal di Perumahan Tamara Lingkungan VIII, Kelurahan Mapanget Barat, Manado, meninggal dunia seusai dirinya dihukum lari memutari lapangan sekolah oleh oknum guru.

Terinformasi kalau Fanly mendapatkan hukuman karena terlambat datang ke sekolah, Selasa (01/10) pagi. Sayangnya, ketika ia mengikuti perintah dari oknum guru tersebut, korban pingsan dan jatuh di halaman sekolah.

Ia pun dilarikan ke rumah sakit Auri, dan dirujuk ke RSUP Prof Kandou. Sayangnya. ia menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju ke RSUP Prof Kandou.

Kepala SMP Kristen 46 Mapanget Barat SelmiRamber mennjelaskan siswanya itu mendapatkan hukuman lari memutari lapangan sekolah karena terlambat datang ke sekolah.

“Setiap siswa ketika terlambat ada sanksi. Jadi pagi tadi Fanly terlambat ke sekolah, dan diberi sanksi oleh oknum guru,” ujar Selmi.

Menurutnya, bukan Fanly saja yang mendapatkan hukuman lari, tapi ada beberapa siswa lainnya juga dihukum yang sama.

“Namun belum satu putaran, Fanly sudah jatuh dan dibawa ke rumah sakit,” ucapnya menambahkan.

“Bukan hanya Fanly sendiri yang diberi sanksi, ada beberapa siswa lain juga yang diberi sanksi oleh oknum guru karena terlambat datang ke sekolah,” jelas Ramber.

Jenazah korban sempat dibawa ke ruang pemulasaran RSUP Kandou Manado, setelah itu dibawa ke ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara untuk diautopsi.

Baca Juga:
Pamit Mandi, Wanita di Muara Enim Sumsel Tewas Diterkam Harimau

Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani, membenarkan peristiwa itu terjadi pagi tadi, di halaman SMP Kristen 46 Mapanget Barat.

“Saya mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada kasus di Mapanget Barat. Saat saya ke lokasi yang dimaksud, benar ada siswa yang meninggal dunia setelah diberi ganjaran oleh oknum guru,” jelas Kapolsek.

Lanjutnya, orang tua korban sudah membuat laporan di Mapolsek, dan jenazah korban sendiri akan dilakukan autopsi di rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Manado.

Baca Juga:
Great! Inilah 10 Penjelajah Dunia Paling Hebat dan Fenomenal Sepanjang Masa

“Untuk oknum guru yang memberikan ganjaran kepada korban saat ini lagi drop di rumah sakit,” kata Kapolsek.

Ditambahkan Muhlis, anggotanya sudah menemui oknum guru perempuan berinisial CS (58) di Rumah Sakit Auri.

“Oknum guru tersebut saya rasa syok dengan kejadian tadi dan kini ia dirawat di rumah sakit. Sementara ini kami menunggu dia agak tenang baru kemudian akan diambil keterangan,” tutupnya. (Alz

Komentar

Terbaru