MANAberita.com — SIAPA coba yang tidak mengenal dan tidak menyukai makanan instan? Pasti kalian tahu makanan yang satu ini.
Bahkan anak-anak kecil pun bila disodori makanan ini dengan senang hati mereka akan menyantapnya.
Selain rasanya enak, membuatnya juga sangat mudah.
Bagi kebanyakan orang di luar sana, menyiapkan mi instan hanya membutuhkan waktu kurang dari satu atau dua menit.
Kebanyakan penduduk Asia, seperti halnya nasi, bahkan menganggap makanan ini sebagai makanan pokok.
Bahkan penduduk dunia pun sangat menyukai makanan yang kebanyakan diproduksi oleh bangsa Asia ini.
Makanan instan apa sih? Ya, mi instan.
Hal ini memudahkan siswa, orang tua, dan pekerja penuh waktu untuk membuat makanan yang tidak memerlukan banyak usaha.
Namun, tanpa disadari yang terjadi adalah memakan mi instan adalah risiko yang mengancam jiwa.
Meskipun ada mitos umum seperti menambahkan sayuran ke dalam semangkuk mi instan untuk meningkatkan nilai gizi.
Masalah yang ditimbulkan adalah sesuatu yang tidak hanya bisa diatasi dengan makanan mentah tersebut.
Konon, seperti dilansir dari Medical Daily, berikut ini beberapa alasan mengapa makan mi instan bisa berdampak buruk bagi kesehatan seseorang.
Mi instan dapat menyaring sistem pencernaan, mendorongnya untuk memecah mi olahan selama berjam-jam.
Ini dapat mengganggu kadar gula darah seseorang dan pelepasan insulin jika dikonsumsi terlalu cepat.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.
Mi instan mendorong pencernaan menjadi lambat, karena sering mengonsumsi pengawet dan bahan kimia beracun lainnya.
Dua bahan kimia itu biasa digunakan dalam produk untuk memperpanjang umur simpan.
Keduanya dapat menyebabkan kecemasan, asma dan diare.
Risiko penyakit jantung
Orang-orang yang selalu merencanakan cenderung makan mi instan beberapa kali seminggu.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Journal of Nutrition, terungkap bahwa orang yang mengonsumsi mi instan dalam jumlah yang tidak moderat memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik.
Serangkaian gejala termasuk memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, dan peluang lebih tinggi penyakit jantung, diabetes dan stroke.
Mengandung banyak garam
Tidak mengherankan jika mi instan mengandung banyak garam, yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension pada tahun 2014, ditemukan bahwa konsumsi natrium makanan tinggi diakui sebagai salah satu faktor utama dalam tingkat kematian yang tinggi dalam 23 studi kasus terakhir.
Natrium tambahan ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Tak heran jika mie instan menjadi pilihan oleh masyarakat Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Karena rasanya yang enak dan cara membuatnya praktis.
Namun seiring populernya mie instan, ada banyak mitos beredar di masyarakat dan belum belum diketahui kebenarannya.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah fakta tentang mie instan yang selama ini salah.
1. Bahan pengawet
Mie instan memang mengandung bahan pengawet, tetapi masih dalam batas yang wajar.
Batas aman penggunaan bahan pengawet untuk makanan sudah diatur dengan takaran 250 miligram per satu kilogram bahan makanan.
Sebelum dibungkus, mie instan melalui proses deep frying dengan suhu 140 sampai 160 derajat celcius yang bisa mematikan mikroba apapun dan menurunkan kadar air, karena sudah steril dan tidak lembab, mie instan akan menjadi awet.
2. Sumber karbohidrat
Mie instan memang mengandung karbohidrat uang tinggi tetapi selain karbohidrat, mie instan juga mengandung lemak yang tinggi juga.
Konsumsi mie instan dalam batas wajar masih aman, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak akan menimbulkam potensi penyakit seperti diabetes, stroke, dan serangan jantung.
3. Air rebusan mie instan
Ternyata mi instan dikemasan cup lebih bahaya dari kemasan plastik, kenapa?
Banyak yanng beranggapan air rebusan mie instan berbahaya dan mengandung bahan pengawet sehingga orang mengganti kuah mie rebus dengan air yang baru.
Padahal faktanya, Justru di dalam air rebusan pertama itulah terdapat kandungan zat besi, vitamin dan betakaroten tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh.
4. Mengandung lilin
Mitos tentang mie instan yang mengandung lilin ternyata salah besar, mie instan bisa melekat satu sama lain karena adanya kandungan minyak dalam mie.
Ketika direbus, mie instan akan melepaskan minyak tersebut dan menghasilkan mie yang kenyal.
5. Dimasak dengan bumbunya
Mi instan kemasan cup ternyata lebih berbahaya bagi kesehatan
Saat kita akan memasak mie rebus, beberapa orang memasak dengan memasukkan bumbunya kedalam rebusan mie.
Ada mitos yang mengatakan kandungan bumbu mie instan akan berbuah menjadi racun ketika direbus berbarengan dengan mie.
Padahal mitos tersebut juga belum diketahui kebenarannya. (Alz)